Halaman

    Social Items

NGLARAS -  TEKNOLOGI ANTI STRESS LELUHUR KITA

Dalam fislafat jawa ada wejangan, yaitu “yen mlaku yo mlaku, yen lungguh yo lungguh, yen mangan yo mangan. “. Artinya jika berjalan ya berjalan, jika duduk ya duduk, jika makan ya makan. 

Maknanya adalah, waktu yang anda miliki adalah sekarang. Kemarin itu masa lalu, sedangkan besuk adalah ilusi. Anda tidak mungkin menikmati apapun kecuali sekarang.

MILIK KITA ADALAH SEKARANG

Satu jam atau satu menit, bahkan satu detik yang lalu itu sudah bukan milik anda lagi. Demikian pula satu jam yang akan datang, itu masih belum milik anda. Sayangnya orang seringkali terjebak dengan angan angan seolah masa lalu itu masih menjadi miliknya, dan terjebak ilusi sehingga dipengaruhi oleh angan angannya tentang masa depan.

Contohnya adalah ketika ketika mengingat penghinaan yang dilakukan terhadapnya di masa silam. Betapa bodohnya jika rasa terhina itu dibawa sampai sekarang. Ibarat anda naik gunung dengan beban ransel yang berisi batu. 

Bukankah lebih baik batunya ditinggal saja, tidak digendong terus menerus ke mana pun kita pergi (seperti mbah surip hehe...😊 ). Bukankah lebih baik “perasaan terhina” itu ditinggal saja, toh kita sekarang dalam kondisi yang baik baik saja.  Dan tidak ada yang menghina kita, mengapa rasa itu harus kita bawa terus menerus?

Contohnya lagi ketika kita akan menghadapi masalah besuk pagi. Mungkin bos anda memanggil untuk menegur anda karena kesalahan yang anda lakukan. Kemudian anda mulai gelisah dan tidak tenang, padahal kejadian “tidak menyenangkan” itu belum terjadi. 

Akibatnya anda tidak bisa tidur semalaman, memikirkan kejadian yang akan terjadi besuk. Bukankah anda sekarang tidak sedang dalam masalah? Bahkan mungkin di rumah, anda bisa minum kopi, atau teh hangat, baca buku atau menonton video motivasi?  

Jika anda bisa menikmati hidup anda “sekarang” maka anda akan bisa menikmati hidup anda, tanpa terganggu oleh kejadian yang mungkin terjadi besuk.

HARGAI KEHIDUPAN ANDA

Itulah sebabnya anda harus menghargai kehidupan anda, dan kehidupan anda yang sebenarnya adalah sekarang. 

Jika anda sekarang sedang berjalan, maka nikmatilah perjalanan anda, demikian pula jika anda sedang duduk, atau sedang makan.  Itulah makna dari “yen mlaku yo mlaku, yen lungguh yo lungguh, yen mangan yo mangan.

PENYEBAB STRESS MENTAL

Untuk lebih jelasnya perkenankan saya membuatnya sederhana. Ketika kita terjebak kemacetan (bagi yang tinggal dan kerja di jakarta ðŸ˜Š) seringkali timbul rasa marah dan gelisah. Itu disebakan karena kita “ingin” segera sampai di rumah.  

Demikian pula ketika anda sedang menunggu sesuatu, kita juga sering mengalami kegelisahan. Mengapa itu bisa terjadi?

Ketika kita berada di sini, sedangkan keinginan anda adalah di sana, maka akan terjadi perbedaan tempat dan munculah “jarak” antara kondisi sekarang dan kondisi yang anda inginkan. 

Bayangkan, ketika anda meregangkan karet di antara kedua jarak itu, maka semakin jauh jaraknya, semakin kuat karet akan meregang. Dan semakin kuat tekanan yang ditimbulkannya.

Demikian pula dengan keinginan anda, semakin jauh "keinginan" anda dengan kondisi sekarang, semakin besar tekanan mental yang akan anda alami.

NIKMATI KEHIDUPAN SEKARANG

Solusinya adalah, nikmati saja saat sekarang, apapun yang terjadi. Pasti banyak hal hal menyenangkan yang bisa anda lakukan di manapun anda berada, jika anda cukup kreatif untuk menemukannya. 

Dengan meletakkan “keinginan” selaras dengan kondisi sekarang, maka tekanan mental tidak akan terjadi. Implikasinya adalah anda bisa menjadi tenang dan tidak mengalami kelelahan mental.

PIKIRAN KITA PERLU ISTIRAHAT

Sayangnya seringkali kita tidak bisa menghindar terpaan “keinginan” yang membuat kita stress. Kita tidak bisa menghindari kesulitan dalam mengatasi  tugas atau bisnis kita. Bahkan seringkali kita menbawa kesulitan itu ke rumah. Dan masih berpikir di saat kita tidur. 

Jika itu kita lakukan, ibarat mesin,  mental kita akan bekerja secara terus menerus. Tekanan kehidupan yang terus menerus, tentu melemahkan mental dan fisik anda. Itulah sebabnya anda harus punya waktu untuk istirahat, baik secara fisik, maupun secara mental.

Ketika anda mengangkat gelas berisi air, tentu itu terasa ringan dan tidak membebani anda. Tetapi, coba lakukan mengangkat gelas itu selama 10 menit, terasa pegal bukan? Bagaimana jika diteruskan sampai 1 jam. Pasti ada saat otot tangan anda tidak bisa menerima tekanan dari gelas yang pada mulanya anda anggap ringan.

Apa yang anda lakukan untuk mengatasi rasa pegal itu? benar.. anda pasti meletakkannya. Kemudian anda akan bisa mengangkatnya lagi jika anda menginginkan.

Demikian pula dengan tekanan kehidupan. Mungkin terasa ringan di awalnya. Tetapi jika anda menahannya secara terus menerus, lama lama mental anda akan mengalami gangguan. 

Jadi, ada saat anda harus melepaskan beban beban anda untuk sementara waktu. Harus ada saat istirahat untuk tidak memikul semua tekanan itu terus menerus.

NGLARAS

Leluhur kita memilki solusi untuk itu. Mereka melakukan sesuatu yang dikenal sebagai nglaras. Laras dalam bahasa jawa berarti ditata agar urut, atau seirama. Sedangkan nglaras adalah kata kerja aktif dari laras.

Dalam perkembangannya nglaras diartikan sebagai kegiatan meniikmati istirahat, bisanya dilakukan di sore hari selepas kerja, sambil menikmati minuman hangat dan makanan kecil seperti pisang goreng, mendoan, kacang godhog dan lain lain. 

Kegiatan biasanya dilakukan di teras rumah, sambil menikmati pandangan yang lebih luas di luar ruangan.

Dengan nglaras sambil menikmati makanan kecil, leluhur kita menikmati kehidupan “sekarang”, dengan melupakan tekanan kehidupan (untuk sementara) yang dialaminya seharian dan apapun yang terjadi besuk pagi. 

Dengan nglaras setiap sore hari, pikiran mereka menjadi lebih jernih dan siap menghadapi kehidupan dengan penuh kearifan.

Begawan Tung
begawantung.blogspot.com




NGLARAS - TEKNOLOGI ANTI STRESS

NGLARAS -  TEKNOLOGI ANTI STRESS LELUHUR KITA

Dalam fislafat jawa ada wejangan, yaitu “yen mlaku yo mlaku, yen lungguh yo lungguh, yen mangan yo mangan. “. Artinya jika berjalan ya berjalan, jika duduk ya duduk, jika makan ya makan. 

Maknanya adalah, waktu yang anda miliki adalah sekarang. Kemarin itu masa lalu, sedangkan besuk adalah ilusi. Anda tidak mungkin menikmati apapun kecuali sekarang.

MILIK KITA ADALAH SEKARANG

Satu jam atau satu menit, bahkan satu detik yang lalu itu sudah bukan milik anda lagi. Demikian pula satu jam yang akan datang, itu masih belum milik anda. Sayangnya orang seringkali terjebak dengan angan angan seolah masa lalu itu masih menjadi miliknya, dan terjebak ilusi sehingga dipengaruhi oleh angan angannya tentang masa depan.

Contohnya adalah ketika ketika mengingat penghinaan yang dilakukan terhadapnya di masa silam. Betapa bodohnya jika rasa terhina itu dibawa sampai sekarang. Ibarat anda naik gunung dengan beban ransel yang berisi batu. 

Bukankah lebih baik batunya ditinggal saja, tidak digendong terus menerus ke mana pun kita pergi (seperti mbah surip hehe...😊 ). Bukankah lebih baik “perasaan terhina” itu ditinggal saja, toh kita sekarang dalam kondisi yang baik baik saja.  Dan tidak ada yang menghina kita, mengapa rasa itu harus kita bawa terus menerus?

Contohnya lagi ketika kita akan menghadapi masalah besuk pagi. Mungkin bos anda memanggil untuk menegur anda karena kesalahan yang anda lakukan. Kemudian anda mulai gelisah dan tidak tenang, padahal kejadian “tidak menyenangkan” itu belum terjadi. 

Akibatnya anda tidak bisa tidur semalaman, memikirkan kejadian yang akan terjadi besuk. Bukankah anda sekarang tidak sedang dalam masalah? Bahkan mungkin di rumah, anda bisa minum kopi, atau teh hangat, baca buku atau menonton video motivasi?  

Jika anda bisa menikmati hidup anda “sekarang” maka anda akan bisa menikmati hidup anda, tanpa terganggu oleh kejadian yang mungkin terjadi besuk.

HARGAI KEHIDUPAN ANDA

Itulah sebabnya anda harus menghargai kehidupan anda, dan kehidupan anda yang sebenarnya adalah sekarang. 

Jika anda sekarang sedang berjalan, maka nikmatilah perjalanan anda, demikian pula jika anda sedang duduk, atau sedang makan.  Itulah makna dari “yen mlaku yo mlaku, yen lungguh yo lungguh, yen mangan yo mangan.

PENYEBAB STRESS MENTAL

Untuk lebih jelasnya perkenankan saya membuatnya sederhana. Ketika kita terjebak kemacetan (bagi yang tinggal dan kerja di jakarta ðŸ˜Š) seringkali timbul rasa marah dan gelisah. Itu disebakan karena kita “ingin” segera sampai di rumah.  

Demikian pula ketika anda sedang menunggu sesuatu, kita juga sering mengalami kegelisahan. Mengapa itu bisa terjadi?

Ketika kita berada di sini, sedangkan keinginan anda adalah di sana, maka akan terjadi perbedaan tempat dan munculah “jarak” antara kondisi sekarang dan kondisi yang anda inginkan. 

Bayangkan, ketika anda meregangkan karet di antara kedua jarak itu, maka semakin jauh jaraknya, semakin kuat karet akan meregang. Dan semakin kuat tekanan yang ditimbulkannya.

Demikian pula dengan keinginan anda, semakin jauh "keinginan" anda dengan kondisi sekarang, semakin besar tekanan mental yang akan anda alami.

NIKMATI KEHIDUPAN SEKARANG

Solusinya adalah, nikmati saja saat sekarang, apapun yang terjadi. Pasti banyak hal hal menyenangkan yang bisa anda lakukan di manapun anda berada, jika anda cukup kreatif untuk menemukannya. 

Dengan meletakkan “keinginan” selaras dengan kondisi sekarang, maka tekanan mental tidak akan terjadi. Implikasinya adalah anda bisa menjadi tenang dan tidak mengalami kelelahan mental.

PIKIRAN KITA PERLU ISTIRAHAT

Sayangnya seringkali kita tidak bisa menghindar terpaan “keinginan” yang membuat kita stress. Kita tidak bisa menghindari kesulitan dalam mengatasi  tugas atau bisnis kita. Bahkan seringkali kita menbawa kesulitan itu ke rumah. Dan masih berpikir di saat kita tidur. 

Jika itu kita lakukan, ibarat mesin,  mental kita akan bekerja secara terus menerus. Tekanan kehidupan yang terus menerus, tentu melemahkan mental dan fisik anda. Itulah sebabnya anda harus punya waktu untuk istirahat, baik secara fisik, maupun secara mental.

Ketika anda mengangkat gelas berisi air, tentu itu terasa ringan dan tidak membebani anda. Tetapi, coba lakukan mengangkat gelas itu selama 10 menit, terasa pegal bukan? Bagaimana jika diteruskan sampai 1 jam. Pasti ada saat otot tangan anda tidak bisa menerima tekanan dari gelas yang pada mulanya anda anggap ringan.

Apa yang anda lakukan untuk mengatasi rasa pegal itu? benar.. anda pasti meletakkannya. Kemudian anda akan bisa mengangkatnya lagi jika anda menginginkan.

Demikian pula dengan tekanan kehidupan. Mungkin terasa ringan di awalnya. Tetapi jika anda menahannya secara terus menerus, lama lama mental anda akan mengalami gangguan. 

Jadi, ada saat anda harus melepaskan beban beban anda untuk sementara waktu. Harus ada saat istirahat untuk tidak memikul semua tekanan itu terus menerus.

NGLARAS

Leluhur kita memilki solusi untuk itu. Mereka melakukan sesuatu yang dikenal sebagai nglaras. Laras dalam bahasa jawa berarti ditata agar urut, atau seirama. Sedangkan nglaras adalah kata kerja aktif dari laras.

Dalam perkembangannya nglaras diartikan sebagai kegiatan meniikmati istirahat, bisanya dilakukan di sore hari selepas kerja, sambil menikmati minuman hangat dan makanan kecil seperti pisang goreng, mendoan, kacang godhog dan lain lain. 

Kegiatan biasanya dilakukan di teras rumah, sambil menikmati pandangan yang lebih luas di luar ruangan.

Dengan nglaras sambil menikmati makanan kecil, leluhur kita menikmati kehidupan “sekarang”, dengan melupakan tekanan kehidupan (untuk sementara) yang dialaminya seharian dan apapun yang terjadi besuk pagi. 

Dengan nglaras setiap sore hari, pikiran mereka menjadi lebih jernih dan siap menghadapi kehidupan dengan penuh kearifan.

Begawan Tung
begawantung.blogspot.com




Tidak ada komentar