KACAMATA PERSEPSI DAN BELENGGU PENGETAHUAN
KACAMATA PERSEPSI DAN BELENGGU PENGETAHUAN
Pada suatu hari (lupa tanggal dan tahunnya J) saya belajar Ilmu
Tanah bersama teman teman mahasiswa di wilayah Gunung kidul. Karena ini pelajaran
Ilmu tanah dasar, tentu mereka harus diberi pemahaman mengenai langkah langkah
dasar identifikasi tanah. Untuk itu,
saya harus memperkenalkan mereka pada satuan tanah yang memiliki perbedaan
tanah yang jelas.
Setelah sampai di lahan yang dipengaruhi oleh material
vulkanik, yang tampak adalah tanah yang kelihatan berwarna kemerahan. Kemudian
Kami menuju ke suatu tempat di mana berkembang tanah Vertisol yang
kehitaman. Karena kelelahan, dalam
perjalanan itu saya tidur di mobil sambil berpesan kepada rekan rekan
Mahasiswa, agar dibangunkan kalau sampai di daerah di mana tanahnya berwarna
kehitaman.
Ketika saya terbangun, kami sudah sampai di daerah dengan
tanah vertisol, sambil protes kepada mereka, mengapa tadi tidak dibangunkan.
Mereka menjawab, tanahnya masih kemerahan.... dan saya lihat keluar melalui
kaca mobil, benar.. Tanah di sana kelihatan kemerahan. Segera
saya ajak mereka turun, dan ketika berada di luar mobil, baru mereka sadar bahwa tanah yang kelihatan kemerahan dari
dalam mobil, ternyata berwarna hitam ketika dilihat secara langsung.
Ternyata, kaca film pada jendela mobil yang menyebabkan
semua tanah menjadi kelihatan kemerahan.
Seketika saya jadi ingat ketika
seorang Dosen bercanda pada saya, kalau mau melihat tanah Grumusol, pinjam,
kacamata pak itu.... haha... sambil
menunjuk rekan dosen yang lain yang sedang mengenakan kacamata hitam anti radasi
matahari.
MANUSIA SELALU MEMAKAI KACAMATA PERSEPSI
Cara pandang manusia terhadap dunianya sangat dipengaruhi
oleh keyakinan, nilai nilai, persepsi
serta pengetahuan yang sudah ada dalam dirinya.
Itulah sebabnya, saat melihat kejadian yang sama, tetapi kesimpulan yang
diambil oleh seseorang cenderung berbeda satu sama lain. Karena setiap manusia
memiliki “kacamata” berupa persepsi yang berbeda beda.
Ketika mendengar kata jeruk saja, ada yang membayangkan jeruk
keprok, ada juga yang membayangkan jeruk bali. Ada yang membayangkan baunya,
ada yang cendrung membayangkan rasanya. Apa yang dialami manusia di dalam
batinnya ketika melihat suatu fenomena dinamakan Internal Reality, sedangkan
kejadian yang sebenarnya disebut Eksternal Reality.
Ibarat wilayah, internal reality itu adalah peta. Peta
adalah alat kita untuk memahami wilayah, sedangkan internal reality adalah alat
kita untuk memahami dunia kita. Peta itu bukanlah wilayah. Jika peta yang anda
pegang salah, maka salah pula cara anda melihat wilayah. Demikian pula Internal
Reality, jika salah, maka salah pula cara anda memandang dunia anda.
Itulah sebabnya, banyak yang bilang kebenaran itu relatif,
tergantung dari cara pandang maupun perspektif masih masing yang melihatnya.
Setiap individu pasti dalam kondisi tertentu memiliki perbedaan dengan
pandangan orang lain, bahkan terhadap sahabatnya sendiri.
BAGAIMANA IKLAN MEMANFAATKAN PERSEPSI
Mengapa iklan rokok sering menampilkan bintang iklannya
sebagai sosok yang gaul, keren atau maskulin? Mereka ingin”mengikatkan” kesan
keren dan maskulin pada perokoknya. Secara logika tentu tidak ada hubungannya
rokok dan maskulin. Itulah sebabnya ketika ada teman meledek bahwa saya tidak
jantan karena tidak merokok. Saya Cuma jawab, bukankah bencong banyak yang
merokok hehe....
Sang pembuat iklan mau menghubungkan (menjangkar) rokok
tertentu dengan kesan maskulin. Jadi, ketika orang sedang merokok dengan rokok
merek itu menjadi merasa maskulin. Akibatnya kebutuhan dasar manusia yang ingin
dihormati, dipuji dan dihargai menjadi terpenuhi. Perasaan kesan maskulin
“terjangkar” atau terhubung dengan
pemakaian rokok tersebut. Hasilnya adalah munculah persepsi bahwa dengan
merokok merek tertentu seseorang akan tampak maskulin.
KACAMATA MERAH AKAN MEMBUAT SEMUA BERWARNA MERAH
Ketika Bawah sadar anda membawa anda melihat rokok dengan
persepsi maskulin, maka sisi “non maskulin” seolah olah tidak ada. Bahaya rokok
yang dikampanyekan pemerintah lewat bungkus rokok menjadi tidak terpikirkan. Seolah
tidak ada atau tidak kelihatan. Hal ini membuktikan bahwa intervensi terhadap
bawah sadar bisa mempengaruhi keputusan yang anda ambil.
Ketika persepsi telah terbentuk, maka dia akan tersimpan di
dalam bawah sadar anda. Persepsi yang sudah terbentuk tidak akan mudah terhapus
begitu saja, karena dilindungi oleh sistem aktivasi retikuler yang ada dalam
sistem limbik anda. Itulah sebabnya ketika sesuatu dipersepsikan baik oleh
seseorang, maka informasi yang buruk terhadap sesuatu itu cenderung dihilangkan
oleh pikirannya. Sebaliknya, jika sesuatu dianggap buruk, segala kebaikan yang
ditangkap oleh pikirannya akan diabaikan.
Ketika kita sudah memakai kacamata persepsi, pikiran berubah
menjadi “mesin penghilang fakta” yang sangat dahsyat. Karena dengan kepintarannya pikiran mampu
melenyapkan fakta fakta. Kebaikan lawan menjadi hilang. Kelemahan diri sendiri
menjadi nyaris tak terdengar.
Itulah sebabnya tokoh yang didukungnya seolah tanpa cacat,
sehingga siapapun yang menunjukkan kesalahannya, siapapun dia, sahabat
sekalipun, berubah menjadi musuhnya, dan dikeluarkan dari pertemanan Facebook
nya J. Dan tokoh yang dibencinya, seberapa besar
fakta fakta telah menunjukkan kebaikannya, pasti kebaikan itu akan
diabaikannya.
Di saat inilah dapat dikatakan bahwa pengetahuan berubah
menjadi belenggu untuk mencapai kebenaran dan kebaikan. Oleh sebab itu, untuk
bisa mengambil keputusan secara benar, lepaskanlah kacamata merah anda, yang
membuat segala sesuatu berwarna kemerahan.
MEMILIH PEMIMPIN YANG BAIK
Di saat pengambil kebijakan tidak berpihak kepada
kepentingan rakyat, di saat undang undang undang diciptakan merugikan
kepentingan negara, adalah kewajiban anda untuk memilih pemimpin dan legislator
yang memihak kepada kedaulatan bangsa atas aset dan kekayaan alam yang
dimilikinya.
Jangan memilih pemimpin dan legislator yang menghasilkan kebijakan
dan undang undang yang menyebabkan larinya sebagian besar kekayaan negara
kepada bangsa asing.
Buka Kacamata anda, baik yang berwarna Merah, kuning, hijau,
biru, oranye atau hitam agar anda bisa melihat fakta fakta sebagaimana adanya.
Jangan hanya berkiblat pada media mainstream yang nyata nyata memaksakan
peresepsinya, agar anda memandang segala sesuatu dari sudut pandang mereka.
Jika penguasa media mainstream itu bermaksud
buruk kepada bangsamu, maka dengan mudah dia akan memenangkannya.
begawantung.blogspot.com
Posting Komentar untuk "KACAMATA PERSEPSI DAN BELENGGU PENGETAHUAN"