KEMARAHAN & BISA ULAR

KEMARAHAN & BISA ULAR


“diperlakukan seperti ini mosok saya gak boleh marah”,  kata seserang ketika merespon situasi yang tidak menyenangkannya. Dari kalimat yang diucapkannya, kelihatan bahwa dia menganggap marah adalah semacam hak yang dimilikinya sebagai “korban”. 

Apakah kemarahan itu hak atau justru merugikan diri anda?

Marah adalah emosi yang diciptakan untuk melindungi kita dari bahaya. Dengan adanya emosi ini kita menjadi sadar dan siaga ketika ada ancaman. Jadi marah adalah harta kita yang harus disyukuri keberadaannya.

Dalam konteks keselamatan terhadap kehidupan kita, kemarahan adalah semacam sirine detektor asap/panas yang digunakan untuk memperingatkan kita pada bahaya kebakaran.  Dengan sirine itu, kita bisa megambil tindakan yang tepat untuk mengatasi kebakaran.

Tentu akan jadi masalah jika sirine itu muncul terus menerus, padahal ancaman terhadap bahaya kebakaran telah berlalu. Bagaimana jika sirine tanda bahaya kebakaran itu berbunyi terus menerus padahal ancaman kebakaran sudah berlalu semingu yang lalu,atau bahkan beberapa bulan yang lalu?  Pasti itu sangat mengganggu bukan?.

Demikian juga dengan kemarahan yang berlarut larut, padahal kejadian yang membuat anda marah sudah berlalu.  Bahkan beberapa tahun semenjak kejadian itu banyak yang masih memendam kemarahan dalam bentuk dendam di dalam hatinya.

Anehnya mereka tidak merasa terganggu, bahkan merasa sebagai hak yang harus dipertahankan. Padahal kemarahan dan dendam yang tersimpan di hatinya sangatlah merugikannya. 

Mengapa kemarahan bisa merugikan anda?

Ketika ada kemarahan, dendam, atau kebencian dalam diri anda, tubuh anda akan mengeluarkan Noradrenalin yang  menimbulkan rasa sakit di dada anda. Noradrenalin adalah hormon yang sangat beracun dan menimbulkan rasa sakit. Kekuatan racunnya setara dengan racun ular.

Anda tentu tidak ingin memasukkan racun uler ke dalam tubuh anda bukan?

Begawantung.blogspot.com


Posting Komentar untuk "KEMARAHAN & BISA ULAR"