STRATEGI YANG TAK TERKALAHKAN
STRATEGI YANG TAK TERKALAHKAN
Tetapi sekarang image kita tentang produk jepang tentu telah
berubah, tidak seperti kata bapak saya pada waktu dulu. Kini produk jepang terkenal berkualitas dan
berteknologi tinggi. Sedangkan Produk China sekarang dipandang sebagai produk
murahan dan berkualitas rendah.
Semua itu tidak terlepas dari strategi Jepang dan Tiongkok
untuk menakhlukkan pasar dunia. Strategi mereka terinspirasi dari strategi perang
kuno. Dengan strategi ini, mereka bisa menguasai dunia industri dan perdagangan
dunia. Bahkan Jepang bisa mengungguli industri otomotif di Amerika, padahal
Amerika Serikat telah lebih dulu menguasai pasar.
Sebagai bangsa yang kalah dalam perang dunia II, pada waktu
itu ekonomi dan industri Jepang dapat dikatakan sangat lemah. Demikian pula
dengan industri otomotifnya. Pemimpin pasar dunia otomotif pada waktu itu
adalah Amerika dan negara negara Eropa. Jika Jepang berusaha memasuki pasar
otomotif tanpa strategi yang jitu, pasti akan dilibas oleh mereka.
Ibarat pasukan tempur, industri otomotif Jepang pada waktu
itu bisa dogolongkan sebagai pasukan kecil, dan industri otomotif Amerika dan
Eropa adalah pasukan besar. Jika pasukan kecil memaksakan diri menyerang
pasukan besar, pasti pasukan yang kecil itu akan mengalami kekalahan. Itulah
sebabnya Jepang harus menggunakan strategi yang pas unuk menguasai pasar
otomotif dunia.
Dalam ilmu strategi perang, pasukan kecil bisa mengalahkan
pasukan besar dengan syarat:
- Menyerang tempat di mana pasukan musuh lengah
- Menyerang wilayah yang tidak dipertahankan oleh musuh
- Berperang di medan di mana pasukan lebih unggul dibanding lawan.
Untuk menakhlukkan industri otomotif dunia, Jepang
memproduksi mobil dengan ukuran yang lebih kecil dan kualitas bahan lebih
rendah. Dengan strategi ini Jepang memiliki keunggulan di bidang harga dengan
produk otomotif lainnya.
Selain itu “Nice” atau relung pasar yang dimasukinya tidak ada saingannya. Akibatnya lawan lawannya tidak berusaha menghalanginya, ketika industri otomotif Jepang mengalami pertumbuhan. Industri otomotif jepang di mata mereka dianggap bukan pesaing yang harus dihadang.
Selain itu “Nice” atau relung pasar yang dimasukinya tidak ada saingannya. Akibatnya lawan lawannya tidak berusaha menghalanginya, ketika industri otomotif Jepang mengalami pertumbuhan. Industri otomotif jepang di mata mereka dianggap bukan pesaing yang harus dihadang.
Dalam ilmu perang ada pameo, kemenangan kemenangan kecil
yang dikumpulkan bisa menjadi kemenangan besar. Setelah beberapa lama memasuki
pasar otomotif dengan kualitas rendah, yang sudah pasti dimenangkannya,
industri otomotif Jepang bisa berkembang dengan pesat. Pertumbuhan itu membuat
industri Otomotif Jepang menjadi kuat sehingga kemudian di tahun 70’an mampu
menantang produk produk mobil dari Amerika dan Eropa.
Dengan Research & Development nya, kini Industri
otomotif Jepang bisa mengungguli produk Amerika dan Eropa. Bahkan Mobil Jepang
sudah bisa merajai industri mobil di Amerika. Amerika Serikat dapat dikatakan kalah di kandangnya sendiri.
Dengan memasuki pasar otomotif kecil dan dan kualitas
rendah, ibarat pertempuran, Jepang menyerang wilayah yang tidak dipertahankan
oleh musuh. Karena tidak dipertahankan oleh musuh, maka kemenangan sudah dapat dipastikan.
Kebalikan dari strategi di atas, yaitu menyerang musuh yang
besar secara langsung di pusat kekuatannya. Strategi ini pernah dilakukan oleh salah
satu negara berkembang di Asia Tenggara, sehingga dia mengalami kekalahan dalam
persaingan di dunia industri.
Sebagai salah satu contoh adalah ketika negara itu membuat pesawat
terbang “terbaik di kelasnya”. Sebenarnya pesawat yang dibuatnya sangat canggih, sehingga termasuk “unggul”
di kelasnya. Tetapi yang menjadi “lawannya” adalah Boeing, yaitu industri
pesawat terbang terbesar dunia. Ibarat pasukan kecil, dia melawan pasukan yang
besar. Akibatnya industri pesawat terbangnya dihambat pasarnya dan tidak ada
yang membelinya.
Pernah terjual satu
pesawat ke Vietnam, itu pun dibayar dengan “beras ketan”. Akibatnya, karena
tidak laku di pasaran, industri pesawat terbang negara di Asia Tenggara itu
tidak bisa berkembang hingga sekarang.
Contoh lain dari penggunaan strategi ini adalah apa yang
dilakukan Tiongkok untuk menguasai pasar dunia. Kini dengan produk murahnya,
Tiongkok memiliki kekuatan dahsyat yang tidak mungkin dihadang oleh lawan
lawannya.
Tiongkok memiliki sumberdaya alam yang melimpah dan sumberaya manusia yang murah. Dengan memanfaatkan kekuatan ini, ibarat perang, dia mengajak lawannya perang di medan yang dia pasti menang. Itulah sebabnya kemenangannya sudah bisa dipastikan sejak awal.
Tiongkok memiliki sumberdaya alam yang melimpah dan sumberaya manusia yang murah. Dengan memanfaatkan kekuatan ini, ibarat perang, dia mengajak lawannya perang di medan yang dia pasti menang. Itulah sebabnya kemenangannya sudah bisa dipastikan sejak awal.
Dalam kehidupan sehari hari, kita bisa memanfaatkan strategi
ini dalam berkomunikasi. Ketika lawan biacara kita tidak setuju dengan suatu
ide, anda jangan menyerang pendapatnya secara langsung. Menentang opininya akan
membuatnya sangat resisten, sehingga dia tidak bisa melihat “kebenaran” yang
anda sampaikan. Apapun yang anda
sampaikan akan ditolak mentah mentah.
Ajaklah berbicara tentang apa yang disukai dan disetujuinya,
sambil memasukkan “ide” yang akan anda sampaikan. Dengan cara inilah dia akan bersedia dengan
senang hati mendengarkan “ide” anda. Dan ketika “peta mentalnya” sudah meluas,
bawalah dia untuk berpikir menuju ke hal yang anda ingin dia menyetujuinya.
Semoga bermanfaat
Posting Komentar untuk "STRATEGI YANG TAK TERKALAHKAN"