JANDA 30 TAHUN

Kalimat memiliki komposisi tertentu,di mana perbedan komposisi sedikit saja bisa menimbulkan perbedaan arti yang nyata. Sebagai contoh adalah kalimat janda 25 tahun dan menjanda 25 tahun. Besar sekali perbedaannya bukan. Walaupun susunan kalimatnya hampir sama, tetapi menghasilkan pengertian yang sangat berbeda.  

Kira kira para lelaki lebih suka membicarakan janda 25 tahun atau yang menjanda 25 tahun :)

Hari ini saya membaca banyak sekali berita mengenai kata kata Panglima TNI yang  dikaburkan oleh beberapa media. Caranya adalah dengan merubah sedikit struktur kalimat yang diucapkannya. Dan dikuatkan dengan menghapuskan kalimat yang digunakan oleh Panglima untuk menjelaskan arti ucapannya.  Dan kemudian menjadi berita Viral hari ini yang dimuat di beberapa media sosial utama. 

Bahkan banyak media sosial online yang sangat populair  ikut menulis, seolah mereka sudah kompak seiya sekata. Mereka memberitakan bahwa Panglima TNI mengakui bahwa informasi yang dia sampaikan kepada para purnariwirawan TNI mengenai rencana masuknya 5000 senjata ilegal,” bukan dari informasi inteljen”.

Padahal yang dikatakannya sebenarnya adalah, “informasi itu bukan informasi inteljen”.  Apakah berrbeda arti dari kedua  kalimat itu?

Apakah kalimat “informasi itu bukan dari inteljen” dan “informasi itu bukan informasi inteljen” memiliki arti yang berbeda?  Jelas sangat berbeda, walaupun terpaut satu kata sambung saja.

Kalimat “ informasi itu bukan dari informasi  inteljen “ memiliki makna bahwa informasi tidak diperoleh dari operasi inteljen. Artinya bisa saja informasi itu didapat dari desas desus, perkiraan atau “katanya”.  

Dengan menyebarkan kalimat itu, kelihatannya Media masa sedang menggiring opini bahwa Panglima “salah dalam menerima informasi”  Panglima dianggap menyebarkan berita yang tidak pasti kebenarannya.

Padahal Panglima mengatakan bahwa “ informasi itu bukan informasi intelijen”. Mengapa beliau mengatakan bahwa informasi itu bukan informasi intelijen? Karena informasi yang diberikan tidak lengkap, sehingga tidak dapat dikatakan sebagai informasi intelijen.

Informasi intelijen harus detail, yaitu siapa pelaku, apa yang dilakukan, kapan, di mana, bagaimana dan mengapa.  Pada waktu itu Panglima tidak memberikan informasi detail tentang senjata ilegal tersebut, itulah sebabnya beliau mengatakan bahwa itu bukan informasi inteljen.

Mengapa media mainstream merubah “sedikit” kalimat beliau dengan menambahkan kata “dari”? 

Dengan menambahkan kata “dari”  maka arti  kalimat menjadi berubah total. 

Mari kita lihat perbedaannya :

INFORMASI ITU BUKAN INFORMASI INTEKLJEN  : artinya informasi itu tidak bisa disebut sebagai informasi inteljen. Karena tidak memenuhi kelengkapannya ( Menurut kalimat sesudah itu).  

Maksud panglima adalah, dia tidak membocorkan informasi intelijen, karena informasi yang disampaikan tidak lengkap dan tidak bisa digolongkan sebagai informasi intelijen
.
INFORMASI ITU BUKAN  INFORMASI DARI  INTELIJEN :  Artinya, informasi itu bukan berasal dari operasi inteljen.  Jadi berasal dari mana? Kalau tidak dari intelijen, diragukan keakuratannya. Artinya Panglima dianggap teledor, menyebarkan berita yang tiak pasti.

Berbeda jauh bukan.  Silahkan cek kata kata beliau di youtube, dan lihatlah perbedaannya.

Itulah cara media untuk membentuk opini kita.  Semoga  bermanfaat dan membuat kita semakin hati hati dalam membaca berita.  Berita resmi pun bisa menjadi bias, jika ditulis dan dibingkai dengan cara tertentu.

Begawan Tung
begawantung.blogspot.ocm










Posting Komentar untuk "JANDA 30 TAHUN"