KETENANGAN DAN KEMANUSIAN
KETENANGAN DAN KEMANUSIAN
Manusia diberi kekuatan oleh Yang Maha Kuasa kekuatan tekad
dan pengendalian diri yang terletak di bagian otaknya yang dinamakan Korteks
Prefontal. Kekuatan ini menjadikan kita
mampu melakukan sesuatu yang sangat penting, walaupun sesuatu itu berbahaya,
melelahkan, tidak menyenangkan ataupun membosankan.
Kekuatan itu pula yang membuat kita mampu menahan diri untuk
tidak melakukan sesuatu yang membahayakan diri atau tidak sesuai dengan norma,
etika maupun nilai nilai dalam masyarakat.
Kemampuan dari korteks prefrontal inilah yang menjadikan
manusia memiliki kebudayaan, yang membuatnya menjadi makhluk yang berperadaban
tinggi. Saling menghormati antar sesama,
taat aturan sehingga menjadikan manusia cenderung hidup selaras dengan
sesamanya.
Sebagai bagian otak yang memiliki kekuatan dalam pengambilan
keputusan, korteks prefontal terhubung dengan informasi dan sistem yang ada pada bawah sadar kita.
Dan ketika Korteks prefontal terhubung dengan ingatan dan sistem bawah sadar yang
ada pada batang otak dan seluruh sistem syaraf di tulang punggung kita, maka tindakan yang kita lakukan menjadi
terkontrol.
Korteks prefontal terhubung dengan batang otak atau otak
reptil melalui sistem limbik, yaitu bagian dari otak kita yang bertanggung
jawab terhadap emosi kita. Dalam sistem
limbik ini terdapat Sistem Aktivasi Retikular (SAR), yang salah satu fungsinya
adalah memutuskan hubungan atau membuat hubungan antara Neo korteks (Korteks prefrontal adalah bagian
dari Neo Korteks) dengan batang otak.
Terputusnya Korteks prefontal dengan batang otak ini terjadi
saat kita menghadapi bahaya. Putusnya hubungan neokorteks dengan batang otak dimaksudkan untuk menyerahkan kendali diri kita pada kekeuatan fefleks dari bawah sadar yang lebih diandalkan dalam menjaga keselamatan diri kita.
Karena
bawah sadar lebih cepat dibanding kesadaran yang dikontrol korteks
prefontal, maka sistem dalam tubuh kita
menggantungkan keselamatannya pada sistem reflek dari bawah sadar kita.
Putusnya hubungan Neo Korteks dengan Batang otak dilakukan oleh Sistem Aktivsi Retikular.
Ketika Neo korteks
terputus hubungannya dengan batang otak, maka kendali diri kita segera diambil
alih oleh batang otak, sehingga kita hanya betindak secara naluriah saja.
Seperti binatang yang bertindak spontan, tanpa mempertimbangkan norma norma
maupun pertimbangan lainnya.
Itulah sebabnya ketika kita cemas, takut atau marah, maka
kita cenderung tidak bisa berpikir dan mengambil keputusan. Ketika sistem
pengendalian diri kita itu tidak berfungsi, maka kemuliaan kita sebagai manusia
menjadi terdegradasi dengan drastis.
Itulah mengapa, disarankan untuk tidak mengambil keputusan
atau bicara apapun ketika sedang marah. Karena
keputusan dan ucapan di saat marah cenderung salah dan menimbulkan masalah.
Yang jadi masalah, biasanya kita tidak “sadar” ketika sedang
marah. Karena ketika marah, hubungan
korteks prefrontal dengan batang otak
diputus oleh sistem. Akibatnya kendali diri kita diambil alih oleh naluri.
Ketika tidak sadar, bagaimana kita bisa mawas diri?
Kita bisa mengenali kemarahan yang hadir dalam diri kita
jika mau berlatih. Caranya adalah dengan melakukan kontemplasi pada emosi kita.
Ketika kita melakukan kontemplasi, kita akan terlatih untuk
menyadari kehadiran Rasa marah dalam diri kita. Dan ketika kita sudah cukup
melakukan latihan, otomatis kemarahan itu bisa kita rasakan kehadirannya. Dan
ketika kita bisa merasakan kehadirannya, naka kita bisa mengatasinya.
Untuk mengatasinya sangat mudah, cukup “ganti” saja dengan
ketenangan. Jika anda sering
berkontemplasi pada rasa tenang dan ikhlas, maka dengan mudah anda bisa memanggilnya
kembali memasuki diri anda. Dan mengganti kemarahan dengan cara membanjiri
batin anda dengan rasa tenang dan ikhlas.
KEMANUSIAAN KITA PALING KUAT KETIKA NEOKORTEKS TERHUBUNG
DENGAN BATANG OTAK
“kemanusian kita”
sangat menonjol pada saat neo korteks dan batang otak terhubung. Terhubungnya kedua bagian otak itu paling kuat
ketika kita berada dalam kondisi tenang (“Piece of Mind”). Dalam pengetahuan Neuroscience, kondisi “piece
of mind” kita dapatkan ketika kita dalam
kondisi tenang. Gelombang otak kita pada saat itu berada dalam kategori Alpha,
antara 8 – 12 Hz.
Dalam kondisi peace of mind ini, Pengendalian diri,
kesadaran dan kekuatan berpikir anda dalam kondisi sangat kuat, karena ada
kendali dari neo korteks. Selain itu anda dalam kondisi pikiran yang jernih
karena bisa menerima informasi dari bawah sadar anda, berupa inspirasi
maupun intuisi, dan informasi dari
nurani anda.
Ini adalah kondisi ketika anda sangat humanis, kreatif sekaligus rasional.
Bagaimana cara memasuki gelombang otak alpha? Hanya dengan
mentutup mata anda, biasanya gelombang
otak anda akan memasuki kondisi alpha. Tetapi dalam kehidupan sehari hari,
tidak mungkin anda selalu menutup mata anda terus menerus bukan.. J
Banyak cara berlatih memasuki kondisi gelombang otak alpha,
salah satunya adalah dengan berlatih meditasi, atau anda bisa melakukan
relaksasi, dan kontemplasi dengan ketenangan, rasa ilkhlas dan syukur.
semoga bermanfaat
Begawan Tung
begawantung.blogspot.com
Posting Komentar untuk "KETENANGAN DAN KEMANUSIAN"