KUE BULAN
KUE BULAN
Salah satu kue kesukaan saya adalah kue bulan. Saya mengenalnya
dari seorang sahabat yang oleh
keluarganya dan masyarakat sekitar dianggap sebagai titisan anak Dewi Kwan Im. Beliau adalah anak tunggal dari salah satu
pengusaha nasional yang tinggal di Jakarta Pusat. Perbedaan etnis dan agama
tidak menghalangi persahabatan kami. Karena bagi kami, nilai nilai kemanusaian
lebih kami junjung tinggi dibanding perbedaan.
Kue bulan sudah dikenal sejak jaman dinasti Yuan, ketika
daratan Tiongkok jatuh dalam kekuasaan
orang Mongol.
Pada waktu itu, rakyat tiongkok berada dalam penindasan
Dinasti Yuan dan berniat melakukan pemberontakan. Dan kue bulan adalah salah satu sarana untuk
berkomunikasi di antara mereka.
Bagaimana caranya?
Mungkin kita masih ingat pepatah “bersatu kita teguh,
bercerai kita runtuh”. Dan terbukti,
dengan mempersatukan diri dalam gerakan nasional, hanya dalam waktu 17 tahun
saja, semenjak deklarasi sumpah pemuda tahun 1928 kita bisa mewujudkan kemerdekaan
kita.
Padahal dalam waktu
ratusan tahun leluhur kita telah berjuang untuk melawan penjajah, tetapi selalu
dikalahkan. Hal itu karena mereka berjuang sendiri sendiri dan bisa diadu domba
satu sama lain.
Kembali pada cerita di jaman dinasti Yuan, orang Tiongkok
tahu pasti bahwa jika mereka bisa mempersatukan kekuatan mereka, maka bangsa
mongol yang kalah jumlah personalianya akan mudah dikalahkan.
Tetapi rupanya bangsa mongol mengetahui kekuatan itu
sehingga membuat strategi untuk melumpuhkan semua potensi yang bisa digunakan
oleh rakyat Tiongkok untuk melawannya.
Setelah orang Mongol berhasil menumbangkan Dinasti Song dan
mendirikan dinasti Yuan, mereka menyadari keterbatasannya untuk menguasai
wilayah Tiongkok yang sangat kuas itu. Itulah sebabnya mereka kemudiaan membagi
rakyat tiongkok ke dalam 4 kasta.
Suku Han yang memiliki jumlah paling besar diantara suku
suku lainnya, diletakkan sebagai Suku dengan kasta terendah. Karena
dikhawatirkan mereka akan melawan dan melakukan pemberontakan.
Suku han dilarang memiliki senjata termasuk pisau
dapur. Hanya satu bilah pisau dapur yang
boleh dimiliki oleh 5 keluarga. Jadi mereka harus bergantian menggunakannya
jika memerlukan pisau dapur untuk memasak makanan mereka. Mereka tidak diperbolehkan memiliki emas,
sehingga praktis kekayaan mereka menjadi terbatas.
Mereka tidak diperbolehkan menyalakan lampu di malam hari,
dan tidak boleh berkumpul. Mereka juga
dikelompokkan setiap 20 keluarga, dan setiap kelompok dipimpin oleh orang mongol yang bisa memerintah
anggota kelompok sesukanya. Sehingga
praktis kehidupan mereka mirip dengan budak orang mongolia.
Bisa dibayangkan bagaimana sulitnya kehidupan mereka bukan?
Sampai pada suatu masa, Raja Mongol tenggelam dalam
kesenangan dan melupakan urusan negara. Sehingga kekuatan militernya menjadi
lemah dan rakyat juga menjadi semakin susah.
Orang Han sadar bahwa
itulah saatnya untuk menumbangkan Dinasti Yuan dan memerdekakan dirinya dari
penindasan. Salah satu dari pemimpin mereka zhu Yuan Zhang merencanakan pemberontakan.
Sebelumnya, setelah beberapa kali melakukan pemberontakan, mereka selalu gagal.
Kali ini mereka merencanakan untuk “menyatukan kekuatan” mereka dengan strategi
khusus.
Karena selama ini kesempatan mereka untuk melakukan
konsolidasi dihalangi dengan berbagai aturan dan undang undang yang mengekang,
maka mereka harus bisa mengakali aturan dan undang undang yang menghalangi
persatuan mereka.
Mereka harus bisa melakukan konsolidasi dan melakukan
serangan secara serentak di seluruh negeri. Karena hanya dengan serangan
serentak itulah bangsa Mongol bisa dikalahkan. Hal ini karena orang Han
menyadari bahwa mereka unggul dalam jumlah personalia.
Suatu ketika, salah
satu pakar strategi perang mereka Liu Bo Wen menyarankan untuk menggunakan Kue
bulan sebagai sarana menyebarkan informasi. Liu Bo Wen Juga menguasai Geografi
dan Astronomi sehingga bisa merancang kapan saat yang tepat untuk menyerang dan
di mana harus mengadakan serangan dan bertahan.
Pada suatu hari disebarkan isu bahwa di Tiongkok akan terjadi
wabah yang sangat dahsyat. Dan diisukan pula bahwa hanya dengan memakan kue
bulan, maka wabah itu bisa ditawarkan. Dikabarkan pula bahwa pada waktu wabah
itu tiba, para dewa akan mengirimkan kue bulan itu, agar rakyat Tiongkok
terhindar dari wabah.
Kemudian sekelompok pasukan rahasia bertugas untuk membuat
kue bulan dan menyisipkan “pesan rahasia”. Dan pada saat bulan purnama, rakyat
akan menerima kue bulan itu dan membaca pesannya. Pesannya adalah untuk
menyerang orang mongol di sekitar mereka, pada waktu yang sudah ditentukan.
Akibat pesan rahasia itu, orang orang Han yang memang sudah
sangat tertekan dan menghendaki kemerdekaannya segera menyerang orang Mongol
yang ada di sekitar mereka. Dan karena dipicu oleh pesan yang sama, maka
serangan itu menjadi serentak di seluruh daratan Tiongkok.
Serangan serentak jutaan orang yang bersatu dan memiliki
satu visi dan misi itu bagaikan air bah yang tidak mungkin dibendung oleh
tangan manusia.
Akhirnya Suku Han
berhasil menguasai negara. Dan zhu Yuan Zhang akhirnya mendirikan dinasti Ming.
Jadi ketika kita memiliki satu visi dan misi, dan melakukan
persatuan maka tidak ada satu pihak pun yang bisa mengalahkan kita.
Itulah sebabnya lawan lawanmu akan berupaya untuk mengalahkanmu dengan
“memecah belah” kekuatanmu dengan membuat semua elemen bangsa saling
berbenturan dan tidak bersatu. Mereka akan menggunakan apa saja, termasuk
slogan slogan moral yang indah dan menghanyutkan jiwa.
Dan ketika kekuatanmu
bercerai berai, maka bangsamu akan mudah dikalahkan. Jangan mau dipecah belah,
walaupun dengan slogan slogan yang indah dan menghanyutkan jiwa. Karena apapun yang memecah belah bangsa, akan
memperlemah kekuatanmu.
Jadi kenalilah dengan kejernihan hati, apakah slogan slogan
indah yang membahana di sekitarmu itu “bunga beracun yang menghanyutkan jiwa” atau sekuntum mawar yang menebarkan “cinta”.
*Pesan : Jika anda tidak tahu apa yang membelenggumu, maka
anda tidak bisa terbebas dari belenggu itu.
Begawan Tung
Begawantung.blogspot.com
Posting Komentar untuk "KUE BULAN"