DOSA DI BALIK “KEBAJIKAN”


DOSA DI BALIK “KEBAJIKAN”



Pada suatu sore, dalam perjalanan pulang ke rumah, dari sebuah Toko Buku, saya naik angkot.  Rupanya  angkotnya sudah agak penuh, jadi saya kebagian duduk di bangku  paling  depan, yang menghadap ke belakang. 

Tiba tiba, dalam kemacetan naik seorang “pengamen” berpakaian lusuh. Dia duduk di samping saya dan segera melantukan “sholawat” yang cukup bagus dan fasih.  

Karena saya tidak membawa uang receh, saya memutuskan untuk tidak memberikan uang kepadanya. Dalam hati saya berkata, bahwa sebenarnya dia bisa melakukan pekerjaan lain.

Setelah itu, tibalah saatnya dia memberikan isyarat pada para penumpang untuk memberikan uang kepadanya. Ternyata hanya satu orang yang memberinya uang. Saya lirik, sebuah uang logam berwarna kuning masuk ke dalam  “Gelas Aqua” yang  dibawanya. Sekeping uang  500 rupiah.

Kemudian, sesaat sebelum dia turun, saya ulurkan uang saya kepadanya. Dan karena tidak membawa uang receh, maka uang yang saya berikan itu lebih besar dibading  dengan yang biasa saya berikan kepada pengamen.  
Saya rasakan aura tubuhnya, tidak  saya temukan “hawa negative” yang terpancar. Dan saya lihat sedikit  air mata keluar dari sudut matanya ketika dia melantunkan sholawat.

Tiba tiba saja ada dorongan dalam hatiku untuk mengukur level spiritualnya. Aneh, saya tidak per nah melakukannya  tanpa tujuan. Dan tidak sembarang orang saya ukur  tingkat  spiritualnya. Karena mengukur “kapasitas”seseorang, lebih banyak mudharotnya dibanding manfaatnya. Lebih baik mengukur “kapasitas” diri sendiri agar bisa selalu malakukan perbaikan.

Setelah itu saya merasakan dorongan yang sangat kuat untuk mengukur level spiritualnya.  Ternyata levelnya sangatlah  tinggi.

Mungkin saya  diingatkan agar tidak merasa “lebih baik” dari orang lain.  Hanya karena dia  meminta sesuatu kepada orang lain.

Ternyata, level spiritualnya jauh diatas saya.

Rasa ujub adalah “dosa” yang sangat sulit terdeteksi. Karena dia bersembunyi di balik kebaikan kebaikan.  Seringkali “Ujub”  bersembunyi di balik laku spiritual dan kebajikan.

Begawan Tung
Begawantung.blogspot.com







Posting Komentar untuk "DOSA DI BALIK “KEBAJIKAN”"