PEMIMPIN ITU MENYATUKAN BUKAN MEMECAH BELAH
PEMIMPIN ITU MENYATUKAN BUKAN MEMECAH BELAH
Beberapa hari yang lalu, saya bercerita tentang suasana di
teman kos saya pada waktu kuliah di Yogyakarta. Di sana ada sebuah meja
bernuansa hijau, sehingga kami sebut sebagai Meja Hijau.Di meja Hijau itu, kami
berinteraksi satu sama lain. Makan bersama, nonton televisi bareng, bercanda,
hingga
Pada suatu hari saya terlibat diskusi dengan sala satu
teman. Dia mengulas tentang Ramalan Joyoboyo terhadap Indonesia. Dikatakan
bahwa konon, Notonegoroo adalah urutan inisial nama nama presiden yang memmpin
negeri ini. Tetapi mengapa, setelah Pak Harto yang berinisial TO, inisial
Presiden yang terpilih malah berinisial HO (Andurrahman Wahid).
Pada waktu kami sedang berdiskusi, Negeri kita baru saja mendapat
seorang Presiden Bernama Abdurrahman Wahid. Banyak yang berspekulasi bahwa setelah Pak
Harto, yang menggantikannya adalah yang memiliki Inisial NO, seperti Tri
Sutrisno, Atau Sudarmono.
Selanjutnya... Teman
saya yang sangat cerdas itu membuat sebuah hipotesa. Kemungkinan, itu bukan
urutan yang pasti. Tetapi sekedar menggambarkan bahwa setelah Presiden yang
berinisial NO muncul, setelah itu akan muncul GORO GORO.
Dan perkiraan teman saya sebagian terbukti, karena Presiden
Abdurrahman Wahid hanya memerintah sebentar saja, dan dilanjutkan oleh Presiden
Megawati. Jadi tidak termasuk dalam hitungan NOTONEGORO. Setelah itu muncullah
Presiden Yudoyono, yang berinisial NO.
Pada jaman Preside Yudoyono, pemerintahan berjalan denga
sangat tenang. Saking tenangnya, banyak yang menuduh pemerintahannya ebagai
pemerintahan Auto Pilot. Seolah pemerintah sangat lamban dalam mengatasi segala
masalah.
Saya sediri sempat “Geregetan” melihat lambatnya pemerintah menangani
masalah. Terakhir saya baru menyadari bahwa, walaupun terlihat “tidak menangani
masalah” tetapi permasalahan satu per satu bisa ditangani. Dan tuduhan Auto
Pilot yang dituduhkan kepada pemerintahan Presiden SBY, sebenarnya bukan
kelemahan. Justru itu adalah
kelebihannya. Karena kehidupan bermasyarakat yang baik adalah yang bisa
berjalan dengan normal tanpa campur
tangan pemerintah.
Setelah Presiden Yudoyono yang berinisial NO, jika ramalan NOTONEGORO
itu harus urut, seharusnya muncul nama dengan inisial Go. Tetapi yang muncul
adalah presiden dengan Inisial DO yaitu
Presiden Joko Widodo.
Jika hipotesa teman saya itu benar, setelah munculnya
Presiden dengan inisial NO (Yudoyono) maka yang muncul adalah GORO GORO. Dan
setelah GORO GORO, kita akan memasuki Jaman KOLOSUBO, di mana Bangsa Indonesia
akan menjadi bangsa besar dan dihormati oleh Bangsa Bangsa.
Dan terbukti, setelah pemeritahan Presiden YUDOYONO,
muncullah polarisasi di antara anak bangsa. Polarisasi di mana kelompok
kelompok saling memusuhi. Dan para pemimpin bukannya berusaha menyatukan,
tetapi memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi dan golongan.
Padahal.... Seorang
pemimpin itu seharusnya menyatukan. Bukannya memecah belah.
Begawan Tung
Begawantung.Blogspot.com
Posting Komentar untuk "PEMIMPIN ITU MENYATUKAN BUKAN MEMECAH BELAH"