STORY TELLING

STORY TELLING


Suatu hari saya ditantang oleh senior saya untuk membuat difinisi tentang  rasa buah delima. Saya merasa kesulitan untuk mendifinisikan rasa buah delima. Ketika saya bilang asam, masih ditanya, apakah asamnya seperti buah asam atau buah jeruk. Tentu berbeda antara asam buah delima dan buah jeruk, dan ini membuktikan bahwa susah untuk mendifinisikan sesuatu dengan tepat dan presisi. Pasti ada celah untuk timbulnya salah identifikasi.

Ketika ada yang bertanya kepada kita apa itu matahari, dan saat itu kita di luar ruangan dan bisa menyaksikan sinarnya yang terik, mungkin kita akan menunjuk ke arah matahari itu dan mengatakan, "itu lho matahari". Padahal yang anda lihat itu sebenarnya bukan matahari, tetapi cahaya matahari.

Bahasa memang tidak begitu akurat untuk menunjukkan fakta, itulah sebabnya sering kali terjadi salah paham dalam berkomunikasi. Walaupun anda berbahasa indonesia dan lawan bicara anda berbahasa indonesia juga, belum tentu apa yang anda sampaikan diterima, sebagaimana maksud yang ingin anda sampaikan.

Lao tze, seorang filsuf dari budaya china kuno mengatakan bahwa kebenaran yang bisa dikatakan berarti bukan kebenaran. Kebenaran hanya bisa dipahami secara integral, tidak bisa bagian per bagian seperti ketika kita membuat difinisi.

Salah satu cara untuk menjelaskan sesuatu yang belum pernah dimengerti oleh seseorang adalah dengan analogi. Analogi adalah mengikatkan suatu makna pada kejadian tertentu dengan makna yang sudah dipahami oleh lawan bicara kita. Sebagai contoh pada waktu kecil, penulis  sakit dan mau disuntik oleh dokter (pada waktu itu, setiap ke dokter pasti disuntik, lain dengan dokter jaman sekarang ðŸ˜Š ), ibuku bilang, "Tidak apa kok, paling seperti digigit semut". Dalam hal analogi, beliau sedang memberikan informasi tentang sesuatu yang belum pernah saya ketahui dengan fenomena yang pernah saya rasakan.

Salah satu cara kita menyampaikan analogi adalah dengan bercerita. Tentu kita masih ingat bagaimana orang tua kita dulu menanamkan pendidikan dan moralnya kepada kita lewat cerita atau dongeng.  Karena hampir semua anak anak pasti suka cerita, itulah sebabnya cara ini sangat efektif untuk menyampaikan pesan moral kepada meraka.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa hampir semua orang suka dengan cerita. Maka, menyampaikan pesan lewat cerita menjadi lebih mudah diterima daripada dalam bentuk “nasehat”.  Sebenarnya ini rahasia lho, tetapi saya harus bercerita kepada anda. Hampir semua orang tidak mau dinasehati.  Itulah sebabnya informasi yang disampaikan tidak dalam bentuk cerita, cenderung ditolak karena kesannya seperti menggurui.  Dan orang tidak suka digurui.

Selain hal di atas, banyak keuntungan dalam menyampaikan sesuatu kepada seseorang melalui cerita.  Ketika mendengarkan cerita, orang kebanyakan sangat fokus . Ini adalah kondisi di mana mereka siap untuk menerima sugesti.  Itulah sebabnya Jika anda menyisipkan suatu makna dalam cerita anda, maka makna itu lebih menjadi lebih mudah diterima, dibanding ketika anda sampaikan dalam bentuk deskripsi biasa.

Anda bisa menggunakan cerita untuk memotivasi dan menginspirasi  team anda di kantor, agar bisa bekerja dengan lebih efektif, dan meningkatkan kinerjanya. Nasehat secara langsung hanya akan membuat mereka melawan dalam hati, yang justru menghambat masuknya informasi penting yang sebenarnya sangat berharga bagi mereka.  Karena kebanyakan orang merasa sudah mengetahui tentang informasi yang ingin kita sampaikan.

Hampir semua orang sudah mengetahui apa yang terbaik dan apa yang seharusnya mereka lakukan. Yang belum mereka miliki hanyalah kesadaran untuk menggunakan pengetahuan mereka  itu. Nasehat dan motivasi seringkali malah membuat mereka tersinggung, karena seolah dianggap tidak tahu. Padahal mereka merasa tahu.

Jika Anda peduli dengan pertumbuhan mental mereka, tugas anda adalah membuat mereka mengenali kemampuannya. Biarkan mereka menemukan sendiri kemampuan itu ada di dalam dirinya. Kemudian tantanglah “egonya” untuk mencapai tujuan tujuan hidupnya, dengan kemampuan yang sudah ada di dalam dirinya sendiri itu.  Biarkan dirinya sendiri yang menemukan kekuatan itu, sehingga dia lebih termotivasi untuk menggunakannya.

Salah satu cara untuk membantu seseorang menemukan kekuatan yang ada di dalam dirinya sendiri adalah dengan bercerita. Dunia mengenalnya dengan Story Telling. 

Kemampuan untuk menganalogikan suatu cerita dengan makna yang akan anda sampaikan memang membutuhkan keahlian dan seni. Dengan latihan, anda akan mendapatkan keahlian di bidang ini. Tetapi upaya anda tidak akan sia sia, karena kemampuan story telling membuat anda menjadi komunikator yang lebih baik. Dan kemampuan ini bisa anda gunakan di berbagai aspek dalam kehidupan anda.

Jika anda memiliki kesulitan ketika memberi nasehat kepada anak, istri, suami, adik, kakak dll, ingatlah bahwa anda memilikis senjata yang sangat ampuh, yaitu cerita. Anda bisa menyisipkan pesan pesan tersembunyi (covert message) untuk mengintervensi Mind Set mereka untuk merubah perilaku dan karakter agar menjadi lebih baik.  Lain waktu saya akan bahas covert message ini.

Semoga bermanfaat.

Begawantung.blogspot.com


Posting Komentar untuk "STORY TELLING"