Pikiran Adalah Ladang Tempat Menanam Benih

Mungkin pada waktu kecil orang tua anda sering menceritakan sebuah dongeng, tentang kebaikan yang selalu memenangkan kehidupan. Atau tentang perjuangan yang selalu menghasilkan kebahagiaan pada akhirnya.  Itu adalah adalah satu cara mereka mananamkan kebaikan dan nilai nilai luhur ke dalam diri anda.

Bagaimana jika seorang anak dibesarkan alam suasana yang saling menghargai ? benar, mereka akan tumbuh sebagai anak yang penuh penghargaan. Dan jika seorang anak selalu disalahkan, maka tumbuhlah dia menjadi orang yang minder dan tidak percaya diri.

Ya betul,  lingkungan juga bisa mempengaruhi pertumbuhan mental seseorang.  Tetapi tidak seratus persen. Ada kalanya seorang anak yang selalu disalahkan menganggap itu sebagai tangtangan yang harus dihadapinya. Kemudian dia membentuk dirinya menjadi pribadi yang hebat di bidang tertentu. Perlakuan buruk yang menimpanya justru  menempanya menjadi orang yang sukses dan dihormati di kemudian hari.

Mengapa ada orang yang dibesarkan di lingkungan yang bermasalah menjadi pribadi yang bermasalah, sedangkan ada orang  yang juga dibesarkan di sana justru menjadi pribadi yang hebat?
Karena setiap individu memiliki pilihannya sendiri, untuk menanamkan benih ke dalam pikirannya. Jika dia menanamkan benih yang buruk, maka akan dituailah buah yang buruk. Jika yang ditanamnya adalah hal yang baik, maka akan dituailah kebaikan.

Yang jadi masalah adalah, piiran kita itu selalu bergerak dan tidak teratur. Seperti ratusan monyet yang berlompatan ke sana kemari. Disuruh ke kanan dia ke kiri.  Disuruh berhenti malah semakin menjadi jadi.  Itulah pentingnya anda memiliki kekuatan tekad dan pengendalian diri yang kuat untuk mengendalikannya.

Selain itu kita harus selalu "eling lan waspodo" (ingat dan waspada).  Ketika pikiran yang baik muncul, kita bisa menyadari kehadirannya. Ketika pikiran buruk muncul, kita juga bisa menyadarinya.  Kemudian ijinkanlah, hanya  hal hal yang baik saja, yang boleh memasuki pikiran anda. Sedangkan pikiran yang buruk harus kita “batalkan”.

Bagaimana cara membatalkan pikiran buruk?  Guru saya mengajarkan, cukup katakan “batal, batal, batal”, begitu pikiran buruk itu hadir dalam pikiran anda.  Maka program yang ditanamkan oleh pikiran  buruk itu tidak akan tertanam ke dalam pikiran anda.  Dan untuk bisa membatalkannya, tentu terlebih dahulu anda harus menyadari kehadirannya.

Bagaimana agar anda bisa tahu kapan pikiran yang baik dan yang buruk mulai masuk pikiran anda?  Caranya adalah melatih pikiran selalu dalam kondisi "eling lan waspodo".  Latihan dan kebiasaan akan memprmudah kemampuan ini.

Dam ketika hanya hal hal baik saja yang anda tanamkan ke dalam pikiran anda, maka dia akan menkelma menjadi kebaikan kebaikan yang akan menyertai kehidupan anda. 

Karena piliran adalah ladang di mana benih benih anda tanamkan.

Semoga bermanfaat
Begawan Tung

Begawantung.blogspot.com

Posting Komentar untuk "Pikiran Adalah Ladang Tempat Menanam Benih"