Halaman

    Social Items

STRATEGI DAN MEDIA

Sebagian besar informasi terkini yang masuk ke dalam pikiran kita berasal dari media masa. Sebagai pintu gerbang berbagai informasi itu, media masa memliki peran yang sangat strategis dalam membentuk masyarakat kita.

Bercermin dari revolusi tahun 1998 yang gagal membentuk sistem politik, hukum dan perundang undangan yang mendukung  kepentingan rakyat, penulis melihat bahwa media masa telah digunakan oleh segolongan tertentu pihak untuk memenangkan opini mereka.

Pasca revolusi, Saya melihat dengan sangat jelas,  bahwa siapa yang didukung oleh media akan mmenangkan pertarungan politik. Dan Siapa yang dibidik oleh media untuk “dihabisi”  pasti akan kalah.

Yang jadi masalah, seringkali media masa digunakan oleh pihak pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan dengan cara membentuk opini yang menguntungkan mereka. Beberpapa tokoh yang dipersepsikan jahat dan baik, tidak lepas dari peran media masa. Itulah sebabnya kita mengenal istilah pencitraan dan pembunuhan karakter.

Yang dipersepsikan baik, selalu diberitakan dengan sudut pandang yang bagus. Hanya sedikit gerakan saja bisa dibuat viral dan membahana.  Hanya “melap sepatu di depan umum” saja sudah menjadi poin positif, tergantung cara memberitakannya.

Sedangkan yang dipersepsikan buruk, bahkan tindakannya yang membela negara di hadapan orang asing pun bisa diangap pencitraan dan dianggap lebay. Segera media beramai ramai menyerangnya dengan tuduhan melakukan politik tidak etis.

Beberapa kali  saya menulis dengan tema strategi untuk memberikan nuansa berpikir  yang berbeda dengan yang selama ini kita pahami. Dengan cara berpikir ini kita bisa menjadi lebih baik dalam menilai informasi, karena pikiran kita menjadi “terbuka” terhadap fakta yang mungkin berbeda dengan fakta yang diopinikan oleh media masa.

Dengan bersedia untuk membandingkan berbagai fakta, dan menggunakan akal sehat kita, maka penilaian kita menjadi semakin jernih.

Strategi tidak harus diterapkan di dunia militer saja. Di dunia informasi, strategi sangat masif digunakan untuk membentuk opini yang menguntungkan  pihak pihak tertentu. 

Jadi jika saya banyak memberikan contoh tentang strategi perang,bukan berarti saya lebih condong berpikir secara militer. Tetapi  untuk menunjukkan bahwa apa yang kita lihat belum tentu benar. Dan apa yang kita pahami dari berita media juga belum tentu benar.

Sehingga kita siap untuk “mempelajari” dan menganalisa dengan kejernihan jika ada informasi yang “berbeda”.   Dan mendapatkan informasi yang lebih baik dari berbagai sisi.

Beberapa hari yang lalu saya menulis tentang  begitu banyaknya variasi strategi yang bisa tercitpta dalam tulisan “strategi tangga nada”.

Mungkin masih ada yang belum memahami yang saya maksudkan dengan strategi yin dan yang.  Perkenankan saya memberikan contoh tentang penerapan strategi tu dalam tulisan berikutnya.

Begawan Tung
Begawantung.blogspot.com





Strategi & Media

STRATEGI DAN MEDIA

Sebagian besar informasi terkini yang masuk ke dalam pikiran kita berasal dari media masa. Sebagai pintu gerbang berbagai informasi itu, media masa memliki peran yang sangat strategis dalam membentuk masyarakat kita.

Bercermin dari revolusi tahun 1998 yang gagal membentuk sistem politik, hukum dan perundang undangan yang mendukung  kepentingan rakyat, penulis melihat bahwa media masa telah digunakan oleh segolongan tertentu pihak untuk memenangkan opini mereka.

Pasca revolusi, Saya melihat dengan sangat jelas,  bahwa siapa yang didukung oleh media akan mmenangkan pertarungan politik. Dan Siapa yang dibidik oleh media untuk “dihabisi”  pasti akan kalah.

Yang jadi masalah, seringkali media masa digunakan oleh pihak pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan dengan cara membentuk opini yang menguntungkan mereka. Beberpapa tokoh yang dipersepsikan jahat dan baik, tidak lepas dari peran media masa. Itulah sebabnya kita mengenal istilah pencitraan dan pembunuhan karakter.

Yang dipersepsikan baik, selalu diberitakan dengan sudut pandang yang bagus. Hanya sedikit gerakan saja bisa dibuat viral dan membahana.  Hanya “melap sepatu di depan umum” saja sudah menjadi poin positif, tergantung cara memberitakannya.

Sedangkan yang dipersepsikan buruk, bahkan tindakannya yang membela negara di hadapan orang asing pun bisa diangap pencitraan dan dianggap lebay. Segera media beramai ramai menyerangnya dengan tuduhan melakukan politik tidak etis.

Beberapa kali  saya menulis dengan tema strategi untuk memberikan nuansa berpikir  yang berbeda dengan yang selama ini kita pahami. Dengan cara berpikir ini kita bisa menjadi lebih baik dalam menilai informasi, karena pikiran kita menjadi “terbuka” terhadap fakta yang mungkin berbeda dengan fakta yang diopinikan oleh media masa.

Dengan bersedia untuk membandingkan berbagai fakta, dan menggunakan akal sehat kita, maka penilaian kita menjadi semakin jernih.

Strategi tidak harus diterapkan di dunia militer saja. Di dunia informasi, strategi sangat masif digunakan untuk membentuk opini yang menguntungkan  pihak pihak tertentu. 

Jadi jika saya banyak memberikan contoh tentang strategi perang,bukan berarti saya lebih condong berpikir secara militer. Tetapi  untuk menunjukkan bahwa apa yang kita lihat belum tentu benar. Dan apa yang kita pahami dari berita media juga belum tentu benar.

Sehingga kita siap untuk “mempelajari” dan menganalisa dengan kejernihan jika ada informasi yang “berbeda”.   Dan mendapatkan informasi yang lebih baik dari berbagai sisi.

Beberapa hari yang lalu saya menulis tentang  begitu banyaknya variasi strategi yang bisa tercitpta dalam tulisan “strategi tangga nada”.

Mungkin masih ada yang belum memahami yang saya maksudkan dengan strategi yin dan yang.  Perkenankan saya memberikan contoh tentang penerapan strategi tu dalam tulisan berikutnya.

Begawan Tung
Begawantung.blogspot.com





Tidak ada komentar