Strategi Kontra Strategi
STRATEGI KONTRA STRATEGI
Kehebatan seorang Panglima bukan pada saat mengalahkan musuh
dalam pertempuran. Para begawan perang justru memberikan apreasi yang tinggi
ketika Pasukan bisa mengalahkan musuh tanpa pertempuran.
Strategi mengalahkan lawan tanpa pertempuran bertumpu pada
permainan pikiran dengan cara merekayasa persepsi.
Persepsi adalah fakta dalam pikiran manusia. Fakta ini tidak
harus sama dengan fakta yang sebenarnya tejadi. Ibarat sebuah peta, persepsi
adalah alat untuk memahami suatu wilayah. Peta bisa saja salah atau tidak cukup
untuk merepresentasikan suatu wilayah secara utuh. Demikian pula dengan
persepsi. Dengan sedikit manipulasi, apa yang anda persepsikan bisa saja jauh
dari kenyataannya.
Contoh dari permainan persepsi untuk menghancurkan suatu
kawasan adalah dengan menciptakan persepsi bahwa golongan tertentu adalah musuh
yang harus dihancurkan. Padahal selama 1000 tahun lebih mereka hidup damai
berdampingan walaupun berbeda mahzab. Dengan sedikit rekayasa berita, tiba tiba
saja mereka saling berperang.
Siapa yang paling diuntungkan dengan kondisi ini? Tentu saja
“sang dalang” yang kemudian dengan mudahnya bisa menguasai minyak yang
merupakan nafas utama peradaban mereka.
Maka, ketika ada tokoh politik yang sedang menggalang
kekuatan dengan cara menciptakan “musuh bersama” dengan memberikan peringatan
bahwa sekelompok orang orang jahat sedang membawa negaranya ke arah kehancuran,
maka Sang lawan segera menggunakan strategi untuk melawan strategi itu. Sang pemimpin politik yang memberikan
peringatan itu segera dituduh sebagai orang yang menyebarkan kabar bohong, dan
pesimistis. Beliau kemudian dituduh menginginkan keruntuhan bangsa.
Strategi kontra strategi. Siapa yang akan memenangkan
pertempuran?
Pemenangnya adalah yang menguasai media masa. Mengapa? Karena pertempuran persepsi ada di
dalam pikiran manusia. Dan sumber informasi dari pikiran itu adalah Media masa.
Ketika media main stream sudah dukuasai oleh golongan
tertentu, maka jangan harap bisa memenangkan pertempuran jika tidak bisa
menciptakan medan pertempuran yang lain. Karena siapapun yang bertempur di medan yang tidak dikuasainya,
hampir bisa dipastikan, pasti akan kalah.
Media alternatif yang bisa dijadikan ajang pertempuran persepsi
adalah media online. Mari kita manfaatkan untuk kepentingan besar dari bangsa
ini.
Begawan Tung
Begawantung.blogspot.com
Posting Komentar untuk "Strategi Kontra Strategi"