PENGALAMAN 20 TAHUN


PENGALAMAN 20 TAHUN


Seorang anak muda sering berkonsultasi kepada saya. Usia kami terpaut 20 tahun, jadi wajar dia menganggap saya seperti “orang tuanya”, walaupun status kami adalah sahabat. Entah kenapa, walaupun usianya masih muda, dia lebih suka “makan siang bareng saya”, ketika jam istirahat tiba.   

Suatu ketika dia mendapat kesempatan untuk memimpin salah satu divisi di perusahaan perintis toko buku dan alat tulis terkenal di indonesia. Tetapi karena usianya masih sangat muda, tentu tidak mudah untuk meyakinkan para staff di bawahnya, bahwa dia memiliki kemampuan untuk memimpin mereka.

Pada suatu hari dia bermaksut membuat terobosan untuk meningkatkan “awarness” masyarakat terhadap Brand perusahaannya. Beberapa staff senior segera menantangnya dan berusaha menasehatinya. “Pak, kami sudah berpengalaman selama 20 tahun, jadi.... kami tahu bahwa itu tidak akan jalan”.

Masalahya, kata teman muda saya itu, yang dimaksud dengan “pengalaman 20 tahun” itu adalah pengalaman gagal. Karena selama ini market share terbesar dipegang oleh pesaing di angka 70% lebih. Sedangkan perusahaanya sebagai perintis hanya bisa meraih kurang dari 30%.

Tadi siang, saya membaca tulisan yang cukup “menggelitik” di Facebook Status seseorang. Kebetulan sang penulis mendukung salah satu calon pemimpin. Kemudian dia “menyerang” lawan dari bakal calon yang didukungnya dengan mengatakan “ Jika jadi camat saja belum pernah”.

Artinya, dia berusaha meyakinkan pembaca untuk memilih calon yang didukungnya karena “sudah berpengalaman”

Tetapi tidak menjelaskan apakah pengalaman yang dimaksud itu pengalaman berhasil atau pengalaman gagal. Jangan jangan PENGALAMAN GAGAL, seperti pengalaman staf teman saya tadi, yang selama 20 tahun gagal mengambil “market share” yang cukup besar, untuk perusahaannya.

Tetapi dengan bangga mengatakan,”Pak, saya ini sudah berpengalaman selama 20 tahun”.

Begawan Tung




Posting Komentar untuk "PENGALAMAN 20 TAHUN"