SENTUHAN DI UJUNG JARI


SENTUHAN DI UJUNG JARI



Pada suatu hari, seorang Panglima perang dari salah satu kerajaan Kuno di abad ke 3 melakukan ekspansi ke selatan.  Karena terlalu jauh memasuki wilayah musuh, pasukannya menjadi kekurangan makanan.

Satu satunya cara untuk bertahan, adalah dengan menciptakan kemenangan, sehingga bisa memanfaatkan lumbung pangan lawan. Sayangnya,karena musuh tahu kelemahannya, mereka menghindari pertempuran langsung dan sengaja mengulur waktu sampai musuhnya itu benar benar mengalami krisis logistiknya.

Menghadapi kondisi tersebut, Sang Paglima memutuskan untuk menyerang langsung ke benteng musuh. Dengan jumlah pasukan dan perangkat alteleri yang lebih kuat, di atas kertas dia pasti memenangkan pertempuran itu.

Sayangnya pasukannya sedang dalam kondisi haus, sehingga mental mereka turun drastis. Gangguan ganguan dan sabotase lawan, untuk mengulur pertempuran betul betul melelahkan mereka. Kondisi tekanan pangan dan “Berhadapan dengan” serangan serangan dari penduduk asli, adalah hambata terbesar ketika pasukan masuk terlalu jauh ke wilayah lawan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Sang Panglima memberi tahu pasukanya, bahwa sebentar lagi mereka akan memasuki “KEBUN MURBEI”. Mendengar bahwa mereka akan memakan buah murbei yang segar, mendadak keluar air liur dari rongga mulut mereka. Selain itu, semangat pasukan segera pulih kembali.

Mengetahui bahwa pasukannya sudah tidak kehausan lagi, karena air liur yang keluar akibat membayangkan buah murbei, Sang panglima memutuskan untuk segera menyerang musuh. Ditambah dengan semangat baru karena mendengar bahwa masalah makanan akan terselesaikan, Pertempuran itu akhirnya bisa dimenangkan.

Hanya dengan satu kalimat saja, masalah  semangat pasukan dan rasa haus bisa segera diatasi sehingga pasukan segera siap menghadapi lawan.

Kemampuan untuk “membaca” situasi dan bergerak dengan tepat adalah salah satu karakter pemimpin yang sangat menentukan. Banyak pemimpin yang “SAKIT” akibat berhadapan dengan masalah.  Banyak yang bingung dan salah salah kata ketika grogi. Pemimpin seperti itu, jika menjadi pemimpin tertinggi , akan menyengsarakan bangsanya.  Terutama di saat saat kritis.

Mengapa?

Dalam kondisi “bingung”, takut, khawatir, sistem dalam otak kita akan memutuskan hubungan antara “OTAK REPTIL” dan NEO KORTEKS. Dan kendali akan diserahkan pada otak reptil, sehingga orang itu akan kehilangan akal sehatnya. 

Hal ini menjadikan keputusan keputusannya menjadi cenderung salah dan berlebihan, atau malah diambil alih oleh orang orang terdekatnya.

Pada waktu perang dunia II, dikenal seorang Marsekal Lapangan pasukan Jerman. Beliau mendapatkan julukan sebagai SINGA PADANG PASIR karena selalu memenangkan pertempuran. Setiap dia menyerang suatu wilayah, musuh pasti segera mengungsikan penduduknya, karena yakin bahwa Rommel pasti akan memenangkan pertempuran.

Kata kata Rommel yang sangat berpegaruh adalah:

Sweat save blood, Blood save Lives, and Brains Save Both.  Dia lebih suka menggunakan akalnya dalam memenangkan pertempuran dan menyelamatkan kehidupan.

Keahlianya dalam memahami situasi dan bergerak memanfatkan segala kondisi yang ada membuatnya dijuluki sebagai orang yang memiliki “SENTUHAN DI UJUNG JARI”.

Siapa yang anda pilih, pemimpin yang memiliki sentuhan di ujung jari atau pemimpin “PLONGA PLONGO” yang hanya menjalankan bisikan bisikan orang terdekatnya?

Begawan Tung
BegawanTung.blogspot.com



Posting Komentar untuk "SENTUHAN DI UJUNG JARI"