LONDO IRENG
LONDO IRENG
Kakekku, atau mbah kakung, jarang bercerita tentang perjuangannya
mempertahankan kemerdekaan. Hanya ada beberapa cerita saja yang diceritakan
kepada saya. Itu pun karena menceritakan sesuatu yang lucu. Mungkin beliau
ingin menghibur cucunya dengan cerita cerita itu.
Pada waktu itu beliau ditahan oleh Belanda di Nusakambangan. Beliau tidak
bercerita, bagaimana bisa tertangkap oleh Belanda. Belakangan saya baru tahu
jika beliau adalah seorang perwira intelijen.
Cerita itu saya dapat dari seorang pensiunan Kapten Angkatan darat, yang
berkunjung ke rumah, dalam rangka main orkes keroncong dengan bapak saya.
Pada suatu hari, Mbah Kakung saya bercerita tentang apa yang
dilakukannya selama menjadi tahanan Belanda. Dia dan para tahanan lainnya
diberi tugas untuk membuat "kayu arang".
Pada mulanya, mereka diminta untuk membuat kayu arang ( areng - bahasa
jawa) sebanyak banyaknya. Ada yang bisa membuat 5 karung, ada yang
lebih.
Tetapi Kakek saya hanya mampu membuat kurang dari 1 karung dalam seminggu.
Rupanya itu hanya akal akalan beliau saja. Karena, setelah tugas yang pertama
itu, mereka dibebani tugas sesuai "kemampuannya".
Sementara yang lain diwajibkan mengerjakan berkarung karung Areng setiap
minggunya, kakek saya hanya ditugasi membuat 1 karung saja.
Dan membuat sekarung ARENG, kata kakek saya, bisa dikerjakannya dalam
1 hari saja. Akibatnya, sementara teman teman tahanan sibuk membuat
areng, kakek saya bisa lebih santai, karena tugas seminggunya, bisa
diselesaikan dalam sehari.
Apa yang dilakukan di sela sela waktunya di tahanan? Salah satunya adalah
"ngerjain" para LONDO IRENG (Belanda hitam).
Pernah pada suatu hari, dia melihat sebuah sarang lebah yang dikenal
sebagai TAWON NDAS (Vespa Affinis - latin). Tawon Ndas bukan jenis lebah madu, tetapi
lebah predator.
Disebut tawon ndas karena sering menyerang manusia, dan bagian tubuh
yang diserang adalah kepala (Ndas - bahasa jawa). Serangan itu mengandung racun,
sehingga orang yang diserang akan bengkak bengkak kepalanya. Jika intensitasnya
tinggi, bisa menimbulkan kematian.
Melihat sarang Tawon Ndas itu, timbul ide kakek saya untuk membuat gara
gara. Dibuatlah sebuah KATAPEL, dan digunakan untuk "mengganggu"
sarang lebah itu.
Dan ketika beliau melihat sekelompok LONDO IRENG berada di sekitar sarang
lebah yang ganas itu, dilontarkanlah sebiji batu dengan katapelnya dari tempat
yang tersembunyi.
Mungkin karena sudah biasa dan terlatih menggunakannya, lontarannya tepat
mengenai sasaran. Lebah lebah yang ada di dalam sarang segera berhamburan, dan
balas menyerang.
Para LONDO IRENG yang ada di sekitar lokasi menjadi sasaran sekawanan lebah
ganas.Banyak yang menjadi korban.
Ketika bercerira tentang "tragedi tawon ndas" itu, kakakku
tertawa terkekeh kekeh. Dan di sela sela tawanya, saya bertanya.
"Siapa LONDO IRENG itu mbah?"
Mereka adalah orang orang yang sebangsa dengan kita. Saudara saudara
kita sendiri, tetapi rela BERKHIANAT terhadap bangsanya, hanya untuk sedikit
harta dan kekuasaan.
Londo ireng londo ireng itulah, pengkhianat bangsa yang sejati.
Begawan Tung
Posting Komentar untuk "LONDO IRENG"