STRATEGI PELEMAHAN PANGAN
STRATEGI PELEMAHAN PANGAN
suatu masa di jaman kerajaan kuno di salah satu kawasan di daratan asia, terdapat sebuah kerajaan yang ingin menguasai negara tetangganya. Selama berhari hari, sang raja memikirkan strategi yang tepat untuk mengalahkan negara tetangganya itu.
Rupanya, tidak mudah untuk mengalahkan suatu negara yang kuat secara ideologi, politik, ekonomi maupun sosial budayanya. Benteng benteng yang kuat dan kekuatan tentara yang solid susah untuk diterobos begitu saja.
Setelah beberapa strategi tidak disetujui karena memiliki banyak kelemahan, pada suatu hari seorang penasehat militer mengusulkan agar Sang Raja menggunakan kelemahan pangan lawan untuk menggoyahkan stabilitas negara tersebut.
"Kelemahan pangan?
Bukankah negara itu memiliki hasil pertanian yang melimpah? Dan tanah mereka memiliki tingkat kesuburan yang luar biasa. Dengan tanah yang subur dan kekuatan irigasi yang baik membuat mereka mampu melakukan panen 3 kali dalam setahun". Demikian, sang raja bertanya keheranan.
"Yang kuat bisa dilemahkan, itulah sebabnya, negara yang kuat pun bisa dikalahkan. Jadi untuk mengalahkan negara tetangga kita yang kuat itu, mula mula kita harus memperlemah kekuatan pangannya. Ketika lumbung lumbung pangan kosong, maka kekuatan mereka akan lemah di mana mana", kata penasehat mengawali presentasi strateginya.
Teruskan... kata sang raja..
Salah satu cara untuk membuat lumbung pangan mereka kosong adalah dengan membuat mereka TIDAK MAU MENANAM tanaman pangan.
Caranya?
Kita dorong petani mereka untuk meproduksi ulat sutra. Kita beli produksi ulat sutra mereka dengan harga bagus dan "kepastian". Kepastian bahwa produk mereka akan kita beli dengan harga bagus berapapun jumlahnya.
Ketika para petani negara tetangga itu menyadari bahwa memproduksi kain sutra lebih memberikan kepastian dan lebih menguntungkan, segera mereka berubah menjadi petani sutera.
Perlahan tetapi pasti, lumbung pangan mereka menjadi tergantung dari negara kita. Karena negara kita yang akan menjadi pemasok utamanya.
Dan ketika pangan mereka sangat tergantung pada negata kita, maka stabilitas negara mereka ajan menjadi sangat lemah.
Hingga pada suatu hari, ketika kekuatan pangan mereka benar benar lemah, itulah saatnya kita bisa memaksa mereka untuk menyerah.
Kemudian.. ketika strategi itu benar benar dijalankan, mereka menunggu sampai negara target mereka benar benar telah kehilangan kekuatan pangannya.
Kemudian, secara mendadak mereka menghentikan pasokan pangan ke sana. Akibatnya negara tetangga itu segera mengalami krisis pangan yang melemahkan negaranya.
Mengetahui bahwa negara tetangga menjadi sangat lemah di semua lini, disertai dengan pembetontakan di sana sini, segera nereka mengumumkan KAMPANYE PERANG terhadapnya.
Dalam waktu singkat, negara itu pun menakhlukkan negara tetangganya dengan mudah.
RIBUAN TAHUN KEMUDIAN.. di sebuah negara yang subur, yang bisa melakukan panen 3 kali setahun, dengan hasil per panennya jauh lebih banyak dari kawasan lain di dunia, tiba tiba saja memiliki kelemahan di bidang pertanian.
Kebutuhsn pangan mereka sangat tergantung dari import.
Kok bisa?
Bukankah dulu mereka pernah dikenal sebagai kawasan yang GEMAH RIPAH LOH JINAWI" yang kaya akan hasil pertanian?
Bahkan mereka pernah dianggap sebagai negara yang memiliki kemampuan SWASEMBADA pangan.
Rupanya telah terjadi strategi pelemahan kekuatan pertanian di begeri itu. Konon para patani tiba tiba saja mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk. Dan para petani kini harus berjuang sendiri untuk menghadapi para tengkulak.
Yang yang paling parah, kerajaan mengimport pangan justru ketika petani sedang panen raya. Akibatnya harga jatuh dan merugikan petani.
Dan ketika petani terus dirugikan, perlahan lahan pertanian mulai ditinggalkaan.
Pada waktu itu, Hanya generasi tua berusia di atas 40 tahun saja yang mau jadi petani. Rata rata berusia 52 tahun.
Dikhawatirkan 15 tahun yang akan datang negeri itu akan kehilangan generasi petani mereka.
Kini, negeri yang kaya akan sumbetdaya lahan itu, menggantungkan sebagian kebutuhan pangannya dari luar negeri.
Begawan Tung
begawantung.blogspot.com
Posting Komentar untuk "STRATEGI PELEMAHAN PANGAN"