Halaman

    Social Items


Seorang Rahib Buda aliran Theravada dari Birma bercerita, bagaimana mereka dilatih utuk ikhlas dalam bahasa saya, atau "menerima" apapun yang situasi dan kondisi yang ada di sekitar kita. Mereka dilatih untuk bermeditasi di hutan yang "kaya" akan nyamuk dan menghadapi gigitannya yang bikin kulit gatal gatal.

Dengan bercanda, sang Rahib mengatakan bahwa nyamuk nyamuk itu adalah gurunya, kami memanggilnya Ajahn Nyanuk (Kyai Nyamuk). 

Terkadang mereka diminta untuk membuat bedeng bedeng di tengah hutan, tetapi baru setengah jalan sudah diminta untuk memindahkannya ke tampat lain. Dan mereka melaksanakan perintah gurunya tanpa bertanya, tanpa menilai, tanpa menganalisa. 

Ya, lakukan saja, dan itu akan membuat tugas tugas yang harus anda lakukan menjadi "ringan" tanpa dibebani oleh kejengkelan, kemarahan, curiga dan perasaan perasaan negatif lainnya.

Just do it, demikian para Coach mengajari kita agar tidak terlalu banyak berpikir ketika "mengerjakan tugas", lakukan saja. Berpikir itu dilakukann pada tahap perencanaan dan evaluasi. Pada tahap pelaksanaan, ya just do it, lakukan saja rencana rencana yang sudah kita buat sebelumnya.

Saya sendiri memiliki meditasi khusus untuk melatih ketenangan batin, sehingga mampu bertindak lebih tenang walaupun sedang melakukan tugas tugas yang melelahkan atau bahkan tidak menyenangkan.

Mungkin banyak di antara kita yang merasa "malas" untuk mencuci piring. Atau merasa cuci piring itu tugas pembantu, atau istri, atau anaka anak.

Nah, yang begini ini, cocok buat meditasi ketenangan. Ketika saya "Berpikir" bahwa ini kan "pekerjaan orang lain" atau ini kan "melelahkan" atau Pekerjaan remeh" dll, maka akan timbul "pertentangan batin" dan ini membuat "tidak enak hati".


Ketika saya mencuci piring dkk. termasuk wajan yang penuh kotoran minyak yang melekat, saya melakukannya "begitu saja" tanpa menilai, tanpa komentar, tanpa menghakimi. Lakukan begitu saja...

UNtuk wajan dengan kotoran minyak yang membandel, saya lakukan tindakan begitu saja, gosok saja dengan alat gosok dan sabun, sekali, bilas, dua kali, bilas, tiga kali, selesai. Tidak usah berpukir. tidak usah menilai, tidak usah menganalisa, lakukan saja.

Demikian pula terhadap panci, piring, sendok dll, lakukan begitu saja, tanpa berpikir, tanpa menilai, tanpa menganalisa.

Saya menamakan meditasi saya ini dengan MEDITASI PIRING. Ketika akan melakukannya, saya bilang ke istri, bahwa saya mau melakukan meditasi piring, jangan diganggu ya.. :)

Kemudian saya melakukan meditasi piring, tanpa suara, tanpa dentingan. Tanpa berpikir, tanpa menganalisa, tanpa menilai, tanpa menghakimi.

Anda mungkin bisa merubah obyeknya menjadi Cuci Mobil/motor, mengepel lantai, menyapu halaman dll. Suka suka anda.. 

TEtapi harus pekerjaan yang sebelumnya "menjengkelkan" agar semakin nyata latihannya. 

Atau memilih melakukan latihan seperti Rahib Buda Theravada, dengan melakukan meditasi di hutan yang penuh dengan nyamuk..:)  


Begawan Tung 

begawantung.blogspot.com

MEDITASI PIRING


Seorang Rahib Buda aliran Theravada dari Birma bercerita, bagaimana mereka dilatih utuk ikhlas dalam bahasa saya, atau "menerima" apapun yang situasi dan kondisi yang ada di sekitar kita. Mereka dilatih untuk bermeditasi di hutan yang "kaya" akan nyamuk dan menghadapi gigitannya yang bikin kulit gatal gatal.

Dengan bercanda, sang Rahib mengatakan bahwa nyamuk nyamuk itu adalah gurunya, kami memanggilnya Ajahn Nyanuk (Kyai Nyamuk). 

Terkadang mereka diminta untuk membuat bedeng bedeng di tengah hutan, tetapi baru setengah jalan sudah diminta untuk memindahkannya ke tampat lain. Dan mereka melaksanakan perintah gurunya tanpa bertanya, tanpa menilai, tanpa menganalisa. 

Ya, lakukan saja, dan itu akan membuat tugas tugas yang harus anda lakukan menjadi "ringan" tanpa dibebani oleh kejengkelan, kemarahan, curiga dan perasaan perasaan negatif lainnya.

Just do it, demikian para Coach mengajari kita agar tidak terlalu banyak berpikir ketika "mengerjakan tugas", lakukan saja. Berpikir itu dilakukann pada tahap perencanaan dan evaluasi. Pada tahap pelaksanaan, ya just do it, lakukan saja rencana rencana yang sudah kita buat sebelumnya.

Saya sendiri memiliki meditasi khusus untuk melatih ketenangan batin, sehingga mampu bertindak lebih tenang walaupun sedang melakukan tugas tugas yang melelahkan atau bahkan tidak menyenangkan.

Mungkin banyak di antara kita yang merasa "malas" untuk mencuci piring. Atau merasa cuci piring itu tugas pembantu, atau istri, atau anaka anak.

Nah, yang begini ini, cocok buat meditasi ketenangan. Ketika saya "Berpikir" bahwa ini kan "pekerjaan orang lain" atau ini kan "melelahkan" atau Pekerjaan remeh" dll, maka akan timbul "pertentangan batin" dan ini membuat "tidak enak hati".


Ketika saya mencuci piring dkk. termasuk wajan yang penuh kotoran minyak yang melekat, saya melakukannya "begitu saja" tanpa menilai, tanpa komentar, tanpa menghakimi. Lakukan begitu saja...

UNtuk wajan dengan kotoran minyak yang membandel, saya lakukan tindakan begitu saja, gosok saja dengan alat gosok dan sabun, sekali, bilas, dua kali, bilas, tiga kali, selesai. Tidak usah berpukir. tidak usah menilai, tidak usah menganalisa, lakukan saja.

Demikian pula terhadap panci, piring, sendok dll, lakukan begitu saja, tanpa berpikir, tanpa menilai, tanpa menganalisa.

Saya menamakan meditasi saya ini dengan MEDITASI PIRING. Ketika akan melakukannya, saya bilang ke istri, bahwa saya mau melakukan meditasi piring, jangan diganggu ya.. :)

Kemudian saya melakukan meditasi piring, tanpa suara, tanpa dentingan. Tanpa berpikir, tanpa menganalisa, tanpa menilai, tanpa menghakimi.

Anda mungkin bisa merubah obyeknya menjadi Cuci Mobil/motor, mengepel lantai, menyapu halaman dll. Suka suka anda.. 

TEtapi harus pekerjaan yang sebelumnya "menjengkelkan" agar semakin nyata latihannya. 

Atau memilih melakukan latihan seperti Rahib Buda Theravada, dengan melakukan meditasi di hutan yang penuh dengan nyamuk..:)  


Begawan Tung 

begawantung.blogspot.com

Tidak ada komentar