DEWA JUDI DAN STRATEGI YIN YANG
Mungkin seorang tokoh Yang anda kira jahat, ternyata tulus, dan Tokoh yang anda kira berjasa ternyata merongrong.
Semua itu tidak terlepas dari strategi, yang memang dibuat agar tidak mudah anda pahami.
Kali ini saya akan bercerita, bagaimana sebuah strategi sangat sulit untuk dipahami.
Bagi penggenar film kungfu seusia saya, mungkin anda ingat dengan Chow yun Fat. Saya suka sekali dengan akting beliau di film sebagai jagoan yang tentu selalu menang.
Salah satu film beliau yang legendaris adalah The God of Gambler alias Dewa Judi. Dalam filem ini Chow yun Fat digambarkan memiliki kekuatan "supranatural" yang membuatnya selalu menang dalam berjudi.
Salah satu kebiasaannya, selain selalu berpakaian rapi dengan rambut "klimis" adalah cincin giok yang dipakainya di jari manis tangan kirinya, yang sering diputar putar ketika bermain judi.
Cincin giok inilah yang dianggap oleh "musuh bebuyutannya" sebagai titik kelemahannya.
Bagaimana ceritanya?
Pada suatu hari, Ko Chun yang diperankan oleh Chow yun Fat bertanding Judi dengan Chan Kam Sing dari Singapura di atas kapal pesiar. Karena kehebatannya dalam judi, Kho Cun memiliki julukan sebagai Dewa Judi.
Pertandingan judi dari Sang Dewa Judi ini, dibiayai oleh Mr Tanaka, penjudi dari Jepang yang ingin balas dendam kepada penjudi singapura itu.
Sebelum bertanding, Chan Kam Sing mengamati rekaman bagaimana sepak terjang Ko Chun ketika berjudi. Chan Kam Sing memperhatikan bahwa Ko Chun selalu memutar cincin searah jarum jam ketika sedang melakukan "trik" atau gertakan.
Pengetahuan ini yang kemudian dipakai oleh penjudi dari singapura itu untuk mengalahkan Sang Dewa Judi.
"Bahkan dia sendiri tidak memahami kebiasaannya itu", Kata Chan Kam Sing kepada komplotannya, mengomentari kebiasaan Kho Cun memutar cincin gioknya searah jarum jam ketika malakukan trik.
Penjudi Singapura itu juga berbuat curang dengan cara membuat "kartu yang ditandai" dan tanda itu bisa dilihat dari kaca mata khusus yang dipesannya dari USA.
Sebenarnya pihak Kho Cun sudah mengenal kaca mata itu, sehingga dia juga membawanya. TEtapi "tangan kanannya", yang melakukan pemeriksaan terhadap kartu, berbohong kepadanya, dan mengatakan bahwa kartu yang akan dipakai untuk berjudi itu "bersih" dan tidak ditandai.
Rupanya "tangan kanan" sang Dewa judi sudah bekerja sama dengan musuh. Dan Kho Cun sudah mengetahui hal itu sebelumnya. Itulah sebabnya, dia memakai "lensa kontak" yang dipesannya dari Jerman, yang bisa melihat apakah sebuah kartu itu ditandai atau tidak.
Kho cun pura pura tidak tahu kalau dicurangi, dan "Konsisten" menggerakkan cincinnya searah jarum jam ketika sedang melakukan trik.
Karena "kartunya selalu diintip" oleh lawan, otomatis Sang Dewa Judi selalu kalah. Setelah beberapa kali kalah, dan uang judi yang dibiayai oleh Tanaka habis, Kho Cun memutuskan untuk menggunakan uangnya sendiri, berupa cek dengan nilai jutaan dolar.
Mr Tanaka mencegah, agar Kho Cun tidak menggunakan uangnya sendiri, dalam perjudian itu. Tetapi Kho Cun bersikeras meneruskan perjudian dengan uangnya sendiri.
Dengan meletakkan Cek nya sebagai taruhan, jika Chan Kam Sing kalah pada pertandingan terakhir itu, maka uang taruhannya akan habis, dan pertandingan selesai.
Karena merasa memegang 4 kartu Raja, sedang Kho Cun "terlihat" hanya pegang 2 kartu AS dan 2 kartu kecil, Chan Kam Sing langsung setuju dengan taruhan Kho Cun.
Apalagi dilihat bahwa Kho Cun memutar putar cincin gioknya. yang artinya dia sedang bawa kartu kecil, tapi berlagak menang.
"Kena lu...," Kata Chan Kam Sing dalam hati.
Tetapi betapa terkejutnya penjudi dari Singapura itu ketika mengetahui bahwa Kho Cun ternyata memiliki 4 Kartu As. Artinya dia kalah dan seluruh kemenangan sebelumnya yang dipertaruhkan, habis sudah.
Sambil melepas "lensa kontak" yang melekat pada matanya, Kho chun berkata," Saya sudah tahu bahwa kartu yang kita pakai sudah "ditandai". Itulah sebabnya saya membawa "lensa kontak" khusus yang saya pesan dari Jerman".
Dan Sang dewa judi juga mengatakan bahwa, dia (dengan kekuatan supranaturalnya) "merubah tanda" pada 2 kartu AS nya, sehingga lawannya mengira itu adalah kartu kecil, padahal keduanya adalah kartu AS.
"Kamu merasa yakin bahwa saya hanya menggertak saja, karena karena kamu tahu kebiasaan saya, memutar putar cincin giok, ketika melakukan trik. Dan Saya mengelabuhi anda, dengan cara merubah kebiasaan itu. Dan Kamu terpancing,"kata Kho Cun kepada Chan Kam Sing.
Kho Cun menggunakan strategi yang, dengan cara Menunjukkan bahwa dia memegang kartu besar, dan memang dia sedang pegang kartu besar.
Cham Kam Sing mengira Kho cun menggunakan strategi Yin, karena melihat kebiasaan Kho Chun, di mana dia selalu memutar cincin ketika melakukan strategi yin.
Mengira lawan menggunakan stretegi Yin padahal lawan menggunakan strategi Yang, dan sebaliknya adalah kesalahan fatal dalam pertempuran.
Semoga bermanfaat
Begawan Tung
begawantung.blogspot.com
DEWA JUDI DAN STRATEGI YIN YANG
Mungkin seorang tokoh Yang anda kira jahat, ternyata Tulus, dan Tokoh yang anda kira berjasa ternyata merongrong. Semua itu tidak terlepas dari strategi, yang memang dibuat agar tidak mudah anda pahami.
Kali ini saya akan bercerita, bagaimana sebuah strategi sangat sulit untuk dipahami.
Bagi penggenar film kungfu seusia saya, mungkin anda ingat dengan Chow yun Fat. Saya suka sekali dengan akting beliau di film sebagai jagoan yang tentu selalu menang.
Salah satu film beliau yang legendaris adalah The God of Gambler alias Dewa Judi. Dalam filem ini Chow yun Fat digambarkan memiliki kekuatan "supranatural" yang membuatnya selalu menang dalam berjudi.
Salah satu kebiasaannya, selain selalu berpakaian rapi dengan rambut "klimis" adalah cincin giok yang dipakainya di jari manis tangan kirinya, yang sering diputar putar ketika bermain judi.
Cincin giok inilah yang dianggap oleh "musuh bebuyutannya" sebagai titik kelemahannya.
Bagaimana ceritanya?
Pada suatu hari, Ko Chun yang diperankan oleh Chow yun Fat bertanding Judi dengan Chan Kam Sing dari Singapura di atas kapal pesiar. Karena kehebatannya dalam judi, Kho Cun memiliki julukan sebagai Dewa Judi.
Pertandingan judi dari Sang Dewa Judi ini, dibiayai oleh Mr Tanaka, penjudi dari Jepang yang ingin balas dendam kepada penjudi singapura itu.
Sebelum bertanding, Chan Kam Sing mengamati rekaman bagaimana sepak terjang Ko Chun ketika berjudi. Chan Kam Sing memperhatikan bahwa Ko Chun selalu memutar cincin searah jarum jam ketika sedang melakukan "trik" atau gertakan.
Pengetahuan ini yang kemudian dipakai oleh penjudi dari singapura itu untuk mengalahkan Sang Dewa Judi.
"Bahkan dia sendiri tidak memahami kebiasaannya itu", Kata Chan Kam Sing kepada komplotannya, mengomentari kebiasaan Kho Cun memutar cincin gioknya searah jarum jam ketika malakukan trik.
Penjudi Singapura itu juga berbuat curang dengan cara membuat "kartu yang ditandai" dan tanda itu bisa dilihat dari kaca mata khusus yang dipesannya dari USA.
Sebenarnya pihak Kho Cun sudah mengenal kaca mata itu, sehingga dia juga membawanya. TEtapi "tangan kanannya", yang melakukan pemeriksaan terhadap kartu, berbohong kepadanya, dan mengatakan bahwa kartu yang akan dipakai untuk berjudi itu "bersih" dan tidak ditandai.
Rupanya "tangan kanan" sang Dewa judi sudah bekerja sama dengan musuh. Dan Kho Cun sudah mengetahui hal itu sebelumnya. Itulah sebabnya, dia memakai "lensa kontak" yang dipesannya dari Jerman, yang bisa melihat apakah sebuah kartu itu ditandai atau tidak.
Kho cun pura pura tidak tahu kalau dicurangi, dan "Konsisten" menggerakkan cincinnya searah jarum jam ketika sedang melakukan trik.
Karena "kartunya selalu diintip" oleh lawan, otomatis Sang Dewa Judi selalu kalah. Setelah beberapa kali kalah, dan uang judi yang dibiayai oleh Tanaka habis, Kho Cun memutuskan untuk menggunakan uangnya sendiri, berupa cek dengan nilai jutaan dolar.
Mr Tanaka mencegah, agar Kho Cun tidak menggunakan uangnya sendiri, dalam perjudian itu. Tetapi Kho Cun bersikeras meneruskan perjudian dengan uangnya sendiri.
Dengan meletakkan Cek nya sebagai taruhan, jika Chan Kam Sing kalah pada pertandingan terakhir itu, maka uang taruhannya akan habis, dan pertandingan selesai.
Karena merasa memegang 4 kartu Raja, sedang Kho Cun "terlihat" hanya pegang 2 kartu AS dan 2 kartu kecil, Chan Kam Sing langsung setuju dengan taruhan Kho Cun.
Apalagi dilihat bahwa Kho Cun memutar putar cincin gioknya. yang artinya dia sedang bawa kartu kecil, tapi berlagak menang.
"Kena lu...," Kata Chan Kam Sing dalam hati.
Tetapi betapa terkejutnya penjudi dari Singapura itu ketika mengetahui bahwa Kho Cun ternyata memiliki 4 Kartu As. Artinya dia kalah dan seluruh kemenangan sebelumnya yang dipertaruhkan, habis sudah.
Sambil melepas "lensa kontak" yang melekat pada matanya, Kho chun berkata," Saya sudah tahu bahwa kartu yang kita pakai sudah "ditandai". Itulah sebabnya saya membawa "lensa kontak" khusus yang saya pesan dari Jerman".
Dan Sang dewa judi juga mengatakan bahwa, dia (dengan kekuatan supranaturalnya) "merubah tanda" pada 2 kartu AS nya, sehingga lawannya mengira itu adalah kartu kecil, padahal keduanya adalah kartu AS.
"Kamu merasa yakin bahwa saya hanya menggertak saja, karena karena kamu tahu kebiasaan saya, memutar putar cincin giok, ketika melakukan trik. Dan Saya mengelabuhi anda, dengan cara merubah kebiasaan itu. Dan Kamu terpancing,"kata Kho Cun kepada Chan Kam Sing.
Kho Cun menggunakan strategi yang, dengan cara Menunjukkan bahwa dia memegang kartu besar, dan memang dia sedang pegang kartu besar.
Cham Kam Sing mengira Kho cun menggunakan strategi Yin, karena melihat kebiasaan Kho Chun, di mana dia selalu memutar cincin ketika melakukan strategi yin.
Mengira lawan menggunakan stretegi Yin padahal lawan menggunakan strategi Yang, dan sebaliknya adalah kesalahan fatal dalam pertempuran.
Semoga bermanfaat
Begawan Tung
begawantung.blogspot.com
Posting Komentar untuk " DEWA JUDI DAN STRATEGI YIN YANG"