Sun Bin & Kotoran Babi
SUN BIN & KOTORAN BABI
Sun Bin dan Pang juan adalah murid dari ahli strategi Gui
Gi-Zi. Keduanya telah mengangkat diri
menjadi saudara, Sun bin sebagai kakak, dan Pang Juan sebagai adik. Tetapi pada perkembangan selanjutnya, mereka harus berhadap hadapan karena mereka memimpin pasukan dari kerajaan yang berbeda dan sedang saling berperang.
Sun Bin aadalah salah satu ahli strategi yang sangat dihormati. Dengan strategi pura pura "tidak teratur" dan pura pura kehilangan banyak pasukan, dia berhasil memancing pasukan Pang Juan memasuki daerah "pembantaian" yang mengakibatkan Pang Juan dan hampir seluruh pasukannya terbunuh.
Pada suatu hari, setelah belajar selama 3 tahun, Pang Juan trerlebih
dahulu “turun gunung” karena merasa sudah memiliki bekal yang cukup untuk
mengabdi kepada Kerajaan. Sedangkan Sun
Bin meneruskan belajarnya, karena merasa masih harus mendapatkan bimbingan dari
gurunya.
Beberapa waktu kemudian, karena terkesan dengan kemampuan
Sun Bin dalam memahami Ilmu Strategi, Sang Guru Kemudian menyerahkan Kitab Ilmu
Perang kepadanya. Dengan menguasai kitab itu, diharapkan Sun Bin bisa
menggunakannya untuk menyelamatkan negara dari kekacauan kelak di kemudian
hari.
Dalam perjalanan karirnya, dua tahun kemudian, karena kecakapannya Pang Juan diangkat menjadi
seorang Jendral di Kerajaan Wei. Segera Pang Juan memanggil kakaknya untuk
ikut mengabdikan dirinya pada kerajaan Wei. Beberapa bulan kemudian, Sun Bin menemui adik angkatnya itu, dan
bekerja bersama membahas segala permasalahan yang dihadapi Kerajaan Wei.
Ketika membahas berbagi hal itu, Pang Juan akhirnya
mengetahui, bahwa kemampuannya di bidang strategi jauh di bawah Sun Bin. Itu adalah situasi yang bisa membahayakan
karirnya, karena jika diketahui oleh Raja, maka Raja tentu akan lebih
mempercayakan militernya kepada Sun Bin. Itulah sebabnya dia ingin sekali
mendapatkan Kitab Ilmu Perang yang diberikan gurunya kepada Sun Bin.
Pada suatu hari Pang Juan meminta Sun Bi untuk meminjamkan “kitab Ilmu Perang”
yang diberikan guru kepadanya. Sun Bin mengatakan bahwa Buku itu sudah
dikembalikan kepada Gurunya karena dia sudah menghafalnya.
Merasa gagal mendapatkan kitab itu, Pang Juan berusaha
merampasnya dari “kepala Sun Bin”.
Sehingga pada suatu hari Sun Bin difitnah telah bersekutu dengan musuh
dan dijatuhi hukuman mati.
Tetapi Pang Juan memohon kepada raja agar Sun Bin
tidak dibunuh, cukup dilumpuhkan kakinya .
Dalam kondisi lumpuh, Sun Bin dipenjara, dan sebagai kakak
Pang Juan selalu menengoknya dan membesarkan hatinya. Setiap hari dikirimkannya makanan enak kepada
Sun Bin. Hal itu membuat Sun Bin percaya bahwa Pang Juan tulus kepadanya.
Hingga pada suatu hari Pang Juan meminta Sun Bin untuk menulis Kitab Ilmu Perang itu
untuknya. Karena merasa adik angkatnya
telah banyak berbuat baik kepadanya, segera ditulisnya Kitab itu pada bilah
bilah bambu. Dengan harapan Pang Juan bisa menggunakannya untuk menghadapi
berbagai masalah dalam tugasnya.
Setelah kitab selesai ditulis, Sang penjaga penjara yang
tidak tega Sun Bin dikhianati oleh adiknya memberitahu bahwa sebenarnya yang
membuat Sun Bin dihukum adalah jendral Pang sendiri.
Terkejut melihat kenyataan itu, Sun Bin sangat
marah dan membakar kitab yang telah dibuatnya.
Ketika Pang Juan datang dan melihat bahwa kitab yang terbuat
dari bilah bilah bambu itu sudah terbakar, dia bertanya kepada penjaga penjara. Penjaga penjara mengatakan bahwa Pang Juan
sudah gila.
Pang Juan tidak percaya begitu saja bahwa Pang Juan sudah
gila, dan menempatkannya di sebuah kandang babi untuk menguji kegilaannya. Sampai pada suatu hari Pang Juan MELIHAT DENGAN MATA KEPALANYA SENDIRI bahwa
Sun Bin memakan kotoran kotoran babi
yang ada di sampingnya. Bahkan Pang Jun pun ditawari oleh Sun Bin untuk
memakannya.
Karena Pang Juan melihatnya sendiri bahwa Sun Bin memakan
kotoran kotoran babi itu dengan lahapnya, dia menjadi percaya bahwa Sun Bin
benar benar telah gila.
Karena menganggap Sun
bin telah gila, Pang Juan mulai melupakannya dan mengendorkan penjagaan, hingga
penjara nyaris tidak terjaga. Pada saat itulah “pasukan khusus” dari kerajaan
Qin, lawan dari kerajaan Wei datang menyelamatkannya.
Pang Juan baru menyadari bahwa dia telah kehilangan
tawanannya justru saat Sun Bin sudah berada di kerajaan Qin. Dan Sun Bin kemudian diangkat sebagai seorang
penasehat militer kerajaan Qin.
Sampai pada suatu hari, Pasukan yang dipimpin oleh Pang Juan
berhasil dijebak oleh pasukan Sun Bin di tepi lembah di malam hari. Di tengah kegelapan, dengan bantuan cahaya
obor, dia melihat pesan yang ditempelkan pada batang pohon yang berbunyi,”Di sini Pang Juang
dihukum mati atas perintah Sun Bin.
Kemudian ribuan Anak panah dihujamkan ke pasukan Pang Juan,
sehingga Pang Juan Terbunuh di sana.
Kembali pada cerita ketika Pang Juan melihat Sun Bin melahap
kotoran babi. Sebenarnya yang dimakan oleh Sun Bin adalah WUMI. Makanan ini dibuat mirip kotoran babi, dirancang
oleh Sun Bin Khusus untuk mengelabuhi Pang Juan. Wumi dibuat dari beras ketan yang dubungkus dengan daun pohon Wu dan dikukus hingga berjam jam. Kini,
wumi dikenal sebagai makanan musim panas yang sangat terkenal di Jiangnan.
Jadi, apa yang dilihat oleh pangjuan dengan mata kepalanya
sendiri ternyata “tidak sama” dengan yang sesungguhnya terjadi.
Demikian juga ketika Pang Juan memohon kepada Raja agar
tidak menghukum mati Sun Bin dan
kebaikan kebaikannya selama Sun Bin dipenjara, terlihat sebagai kebaikan.
Padahal ada kejahatan di balik itu. Karena sebenarnya yang merancang fitnah bahwa
Sun Bin sudah berkhianat adapah Jendral Pang Juan sendiri.
Itulah yang dinamakan dengan strategi yin, sesuatu yang kelihatan ada, ternyata
tidak ada, dan yang kelihatan tidak ada ternyata ada.
Kotoran babi yang kelihatannya ada, ternyata tidak ada, karena
yang ada sebenarya Wumi. Dan Kejahatan yang dilakukan Pang Juan tidak terlihat
oleh Sunn Bin, Karena yang terlihat itu “kebaikan” walaupun kebaikan pura pura.
Posting Komentar untuk "Sun Bin & Kotoran Babi"