Halaman

    Social Items

JURUS MABUK


Diantara jurus bela diri yang hebat di dunia, yang paling menarik perhatian saya adalah jurus mabuk. Ciri khas dari jurus ini adalah susah ditebak ke mana arah serangannya, sehingga susah ditebak dan diantisipasi oleh lawan. Jurus ini mengandalkan ketidak seimbangan tubuh, sehingga dengan bantuan gravitasi menghasilkan tenaga yang sangat besar.

Tetapi walaupun mengandalkan ketidak seimbangan untuk menghasilkan resultan kekuatan otot dan tenaga gravitasi, sebenarnya sang pendekar masih tetap menjaga keseimbangan secara keseluruhan gerakannya. Dengan gerakan yang kelihatannya gemulai, jurus mabuk sangat ditakuti lawan, karena gerakannya yang tidak terduga membuat lawan sulit untuk memusatkan kekuatan ketika melakukan serangan maupun ketika menangkis serangan.

Dalam Ilmu militer, jurus mabuk bisa disetarakan dengan “strategi menipu langit menyeberangi lautan”. Strategi ini memanfaatkan posisi “seolah olah”. Seolah menyerang tetapi menghindar, seolah bertahan tetapi malah menyerang. Seolah kacau, padahal tertata, seolah berselisih padahal bersekutu.

Strategi ini pernah dilakukan oleh salah satu team, di suatu perusahaan nasional. Ketika seorang manager dan beberapa staff berkonspirasi dengan perusahaan lawan, mereka justru kelihatan “berseberangan” dalam politik kantor. Dengan posisi yang saling berseberangan itu, tidak ada yang menduga bahwa mereka bekerjasama untuk menghasilkan keuntungan, dengan merugikan pasar perusahaannya sendiri.

Dalam suatu peristiwa politik di suatu negara, pernah terjadi seorang calon Gubernur Negara Bagian, yang di atas kertas pasti menang, membuat kesalahan dengan statement yang dianggap menghina golongan tertentu. Akibatnya dia mendapat serangan secara politik dan menurunkan elektabilitasnya, dan mengalami kekalahan dalam pemilihan gubernur negara bagian.

Mengingat beliau didukung oleh para ahli komunikasi yang sangat mahir, tentu banyak yang heran, mengapa dia seolah menggali lubangnya sendiri. Banyak yang mengira bahwa beliau keseleo lidah. Tetapi jika ditinjau bahwa ucapannya yang sembrono bukan sekali dua kali dilakukan, maka apa yang dilakukannya sebenarnya adalah bagian dari strategi lanjutan.

Ibarat jurus mabuk yang seolah olah jatuh, padahal itu adalah serangan yang sangat dahsyat. Kejatuhan Sang calon Gubernur Negara Bagian itu, bukanlah sembarang jatuh. Ini adalah jatuh yang menimbulkan efek gravitasi yang sangat kuat. Dan karena gerakannya yang susah diduga, maka masyarakat juga tidak bisa menduga, apa yang sebenarnya diserang oleh manuver politiknya itu.

Ternyata serangan balik dari golongan yang merasa dihinanya, menimbulkan problem Nasional. Dengan kekuatan gravitasi dari media, segera kasus ini diolah menjadi isu sara.  Apa sasaran utamanya? Sasaran utamanya adalah perubahan Undang Undang Dasar, Undang Undang dan peraturan peraturan turunannya.

Negara yang sangat menghormati perbedaan, tentu tidak menghendaki terjadinya permusuhan antar golongan. Maka, dengan dasar isu itu, segera disusunlah undang undang “persamaan hak” termasuk hak di bidang politik, birokrasi dan militer.

Kebetulan golongan dari Sang calon Gubernur Negara Bagian itu, belum diakui haknya dalam dunia politik, birokrasi dan militer. Hal ini disebabkan karena ketika negara tersebut didirikan, golongan itu justru menghalangi dan memihak pada musuh.  Dengan menggunakan isu ini kemudian terciptalah undang undang yang memperkuat hak hak mereka di dunia politik maupun militer.

Setelah mereka menguasai ekonomi, politik, media, keuangan, dan menguasai sebagian besar tanah di negara tersebut, maka dengan dukungan Undang Undang Dasar, Undang Undang dan turunannya, maka legitimasi kekuasaan mereka atas negara pusat  menjadi nyata dan tidak bisa dilawan. Dan ketika mereka bisa memasuki birokrasi dan militer, maka kekuatan politiknya menjadi tidak tertandingi.

Jurus mabuk bukan hanya dahsyat ketika diterapkan dalam pertempuran, tetapi juga sangat efektif untuk diterapkan dalam dunia bisnis dan politik. Kekuatannya terletak pada gerakan yang tidak bisa diduga ke mana arahnya, dan efek serangan kejutan yang sangat bertenaga.

Cerita di atas hanyalah ilustrasi dari penggunaan strategi. Kesamaan nama, tempat, situasi, maupun kondisi adalah karena faktor kebetulan.




JURUS MABUK

JURUS MABUK


Diantara jurus bela diri yang hebat di dunia, yang paling menarik perhatian saya adalah jurus mabuk. Ciri khas dari jurus ini adalah susah ditebak ke mana arah serangannya, sehingga susah ditebak dan diantisipasi oleh lawan. Jurus ini mengandalkan ketidak seimbangan tubuh, sehingga dengan bantuan gravitasi menghasilkan tenaga yang sangat besar.

Tetapi walaupun mengandalkan ketidak seimbangan untuk menghasilkan resultan kekuatan otot dan tenaga gravitasi, sebenarnya sang pendekar masih tetap menjaga keseimbangan secara keseluruhan gerakannya. Dengan gerakan yang kelihatannya gemulai, jurus mabuk sangat ditakuti lawan, karena gerakannya yang tidak terduga membuat lawan sulit untuk memusatkan kekuatan ketika melakukan serangan maupun ketika menangkis serangan.

Dalam Ilmu militer, jurus mabuk bisa disetarakan dengan “strategi menipu langit menyeberangi lautan”. Strategi ini memanfaatkan posisi “seolah olah”. Seolah menyerang tetapi menghindar, seolah bertahan tetapi malah menyerang. Seolah kacau, padahal tertata, seolah berselisih padahal bersekutu.

Strategi ini pernah dilakukan oleh salah satu team, di suatu perusahaan nasional. Ketika seorang manager dan beberapa staff berkonspirasi dengan perusahaan lawan, mereka justru kelihatan “berseberangan” dalam politik kantor. Dengan posisi yang saling berseberangan itu, tidak ada yang menduga bahwa mereka bekerjasama untuk menghasilkan keuntungan, dengan merugikan pasar perusahaannya sendiri.

Dalam suatu peristiwa politik di suatu negara, pernah terjadi seorang calon Gubernur Negara Bagian, yang di atas kertas pasti menang, membuat kesalahan dengan statement yang dianggap menghina golongan tertentu. Akibatnya dia mendapat serangan secara politik dan menurunkan elektabilitasnya, dan mengalami kekalahan dalam pemilihan gubernur negara bagian.

Mengingat beliau didukung oleh para ahli komunikasi yang sangat mahir, tentu banyak yang heran, mengapa dia seolah menggali lubangnya sendiri. Banyak yang mengira bahwa beliau keseleo lidah. Tetapi jika ditinjau bahwa ucapannya yang sembrono bukan sekali dua kali dilakukan, maka apa yang dilakukannya sebenarnya adalah bagian dari strategi lanjutan.

Ibarat jurus mabuk yang seolah olah jatuh, padahal itu adalah serangan yang sangat dahsyat. Kejatuhan Sang calon Gubernur Negara Bagian itu, bukanlah sembarang jatuh. Ini adalah jatuh yang menimbulkan efek gravitasi yang sangat kuat. Dan karena gerakannya yang susah diduga, maka masyarakat juga tidak bisa menduga, apa yang sebenarnya diserang oleh manuver politiknya itu.

Ternyata serangan balik dari golongan yang merasa dihinanya, menimbulkan problem Nasional. Dengan kekuatan gravitasi dari media, segera kasus ini diolah menjadi isu sara.  Apa sasaran utamanya? Sasaran utamanya adalah perubahan Undang Undang Dasar, Undang Undang dan peraturan peraturan turunannya.

Negara yang sangat menghormati perbedaan, tentu tidak menghendaki terjadinya permusuhan antar golongan. Maka, dengan dasar isu itu, segera disusunlah undang undang “persamaan hak” termasuk hak di bidang politik, birokrasi dan militer.

Kebetulan golongan dari Sang calon Gubernur Negara Bagian itu, belum diakui haknya dalam dunia politik, birokrasi dan militer. Hal ini disebabkan karena ketika negara tersebut didirikan, golongan itu justru menghalangi dan memihak pada musuh.  Dengan menggunakan isu ini kemudian terciptalah undang undang yang memperkuat hak hak mereka di dunia politik maupun militer.

Setelah mereka menguasai ekonomi, politik, media, keuangan, dan menguasai sebagian besar tanah di negara tersebut, maka dengan dukungan Undang Undang Dasar, Undang Undang dan turunannya, maka legitimasi kekuasaan mereka atas negara pusat  menjadi nyata dan tidak bisa dilawan. Dan ketika mereka bisa memasuki birokrasi dan militer, maka kekuatan politiknya menjadi tidak tertandingi.

Jurus mabuk bukan hanya dahsyat ketika diterapkan dalam pertempuran, tetapi juga sangat efektif untuk diterapkan dalam dunia bisnis dan politik. Kekuatannya terletak pada gerakan yang tidak bisa diduga ke mana arahnya, dan efek serangan kejutan yang sangat bertenaga.

Cerita di atas hanyalah ilustrasi dari penggunaan strategi. Kesamaan nama, tempat, situasi, maupun kondisi adalah karena faktor kebetulan.




Tidak ada komentar