Halaman

    Social Items

HOS TJOKROAMINOTO & GERAKANNYA TAHUN 1918


Pada bulan januari tahun 1918, sebuah harian di Solo bernama “Djawi Hisworo” memunculkan artikel berupa penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw. Segera artikel itu mendapatkan reaksi keras dari masyarakat.

Salah satu tokoh nasional yaitu HOS Tjokroaminoto yang sekarang kita kenal sebagai pahlawan nasional segera membentuk organisasi yang bernama Tentara Kanjeng Nabi Muhammad (TKNM).

Setelah TKNM terbentuk, HOS Tjokroaminoto kemudian menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk mengikuti pertemuan besar di Kebun Raya Surabaya tanggal 6 februari 1918. Pertemuan dimaksudkan untuk menunjukkan sikap umat islam terhdap penghinaan itu. Pertemuan dihadiri oleh 35.000 orang,

Itu adalah jumlah yang sangat besar pada waktu itu, mengingat penduduk jawa menurut sensus masih berjumlah sekitar 40 juta orang.  Dan pada waktu itu belum ada televisi, dan radio hanya segelintir orang saja yang memilikinya. Apalagi media internet seperti Facebook atau Twitter.

Tuntutannya hanya satu, yaitu meminta pemerintah kolonial dan Sunan Surakarta untuk mengadili pelaku dan pemilik surat kabar atas kasus penistaan agama ini.

HOS Tjokroaminoto adalah salah satu Pahlawan Nasional kita. Beliau juga dikenal sebagai Mentor politik dari Presiden pertama kita Bp. Ir. Soekarno.

Siapa sekarang yang berani menuduh beliau sebagai tokoh yang menyebarkan isu SARA?

Andaikata beliau hidup di jaman sekarang mungkin beliau akan dituduh sebagai penyebar isu sara dan dituduh sebagai agen pemecah belah bangsa.

Bagaimana cara kita memandang dunia, sangat mempengaruhi penilaian anda terhadap setiap kejadian. Ibarat memandang dasar danau, tentu akan lebih jelas kelihatannya, ketika airnya jernih. Ketika airnya kotor, pandangan anda akan terhalang. 

Itulah sebabnya dibutuhkan kejernihan pikiran dan hati, untuk bisa melihat segala sesuatu dengan baik.

Begawan Tung
begawantung.blogspot.com
                                                                                                               

HOS TJOKROAMINOTO & GERAKANNYA TAHUN 1918

HOS TJOKROAMINOTO & GERAKANNYA TAHUN 1918


Pada bulan januari tahun 1918, sebuah harian di Solo bernama “Djawi Hisworo” memunculkan artikel berupa penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw. Segera artikel itu mendapatkan reaksi keras dari masyarakat.

Salah satu tokoh nasional yaitu HOS Tjokroaminoto yang sekarang kita kenal sebagai pahlawan nasional segera membentuk organisasi yang bernama Tentara Kanjeng Nabi Muhammad (TKNM).

Setelah TKNM terbentuk, HOS Tjokroaminoto kemudian menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk mengikuti pertemuan besar di Kebun Raya Surabaya tanggal 6 februari 1918. Pertemuan dimaksudkan untuk menunjukkan sikap umat islam terhdap penghinaan itu. Pertemuan dihadiri oleh 35.000 orang,

Itu adalah jumlah yang sangat besar pada waktu itu, mengingat penduduk jawa menurut sensus masih berjumlah sekitar 40 juta orang.  Dan pada waktu itu belum ada televisi, dan radio hanya segelintir orang saja yang memilikinya. Apalagi media internet seperti Facebook atau Twitter.

Tuntutannya hanya satu, yaitu meminta pemerintah kolonial dan Sunan Surakarta untuk mengadili pelaku dan pemilik surat kabar atas kasus penistaan agama ini.

HOS Tjokroaminoto adalah salah satu Pahlawan Nasional kita. Beliau juga dikenal sebagai Mentor politik dari Presiden pertama kita Bp. Ir. Soekarno.

Siapa sekarang yang berani menuduh beliau sebagai tokoh yang menyebarkan isu SARA?

Andaikata beliau hidup di jaman sekarang mungkin beliau akan dituduh sebagai penyebar isu sara dan dituduh sebagai agen pemecah belah bangsa.

Bagaimana cara kita memandang dunia, sangat mempengaruhi penilaian anda terhadap setiap kejadian. Ibarat memandang dasar danau, tentu akan lebih jelas kelihatannya, ketika airnya jernih. Ketika airnya kotor, pandangan anda akan terhalang. 

Itulah sebabnya dibutuhkan kejernihan pikiran dan hati, untuk bisa melihat segala sesuatu dengan baik.

Begawan Tung
begawantung.blogspot.com
                                                                                                               

Tidak ada komentar