SALAH PAHAM

KETIKA KITA DISALAHPAHAMI


Kejadian ini sudah cukup lama, yaitu ketika penulis kelas 3 SMA. Pada waktu itu ada “jam kosong”, di kelas kami, karena bapak guru yang mengajar berhalangan hadir dan tidak ada pengganti, sehingga kami diperbolehkan pulang lebih awal.

Ini adalah peristiwa langka yang tentu sangat menyenangkan bagi kami. Karena kami memiliki waktu lebih panjang untuk “bersenda gurau” dengan teman teman. Dan waktu itu kami pergunakan untuk berkumpul di salah satu rumah teman yang dekat dengan lokasi sekolah.

Banyak “kegiatan” yang kami lakukan untuk menikmati waktu ekstra itu. Ada yang bermain gitar, karambol, dan sebagian dari kami bermain kartu (Remi). Saya sendiri lebih suka duduk di dekat jalan, sehingga bisa melihat ruang terbuka dan lalu lalang orang yang lewat.

Tiba tiba ada serombongan bapak bapak yang lewat, dan kelihatan tidak suka kami bermain kartu. Apalagi pada waktu itu masih jam sekolah dan kami masih memakai seragam. Di pandangan mereka, kami adalah anak yang mbolos sekolah dan bermain judi.

Mbolos sekolah dan main judi? Padahal, kami adalah segerombolan anak sekolah yang sedang memanfaatkan waktu senggang kami untuk bermain. Sayang permainan kartu dipersepsikan mereka sebagai permainan judi.

Dalam ilmu Neuro Linguistic Programmig, dikenal preposisi bahwa kita tidak mungkin tidak berkomunikasi. Bahkan diam anda pun akan ditafsirkan memiliki arti tertentu bagi yang melihatnya. Demikian pula “penampilan” yang kami perlihatkan kepada sekelompok orang yang sedang lewat itu. Mereka menafsirkannya secara negatif, karena adanya persepsi yang membentuk pola pikiran mereka.

Kegagalan dalam menafsirkan suatu fakta adalah akibat kesalahan dalam komunikasi yang dikenal dengan distorsi. Kegagalan dalam memahami suatu makna disebabkan karena pengetahuan yang sudah kita percayai kebenarannya, dan karena adanya persepsi, yang mengakibatkan kita selalu mengambil kesimpulan berdasar apa yang sudah kita percayai kebenaranya itu.

Orang orang mengenal kesalahan dalam memahami suatu makna, sebagai salah paham. Salah paham adalah sumber dari segala permasalahan yang berkaitan dengan hubungan kita dengan orang lain. 

Walaupun kita menggunakan bahasa indonesia, dan orang yang kita ajak berkomunikasi juga menggunakan bahasa indonesia, belum tentu makna yang kita sampaikan ke orang lain akan dipahami sebagaimana maksud anda. Demikian pula sebaliknya.

Ketika ada yang merayakan ulang tahun anaknya ditafsirkan sebagai "menghamburkan" uang tanpa guna, padahal dia bermaksud membahagiakan anaknya. Ada yang berziarah kubur ditafsirkan sebagai "menyembah kuburan", padahal yang menafsirkan tidak tahu apa motif orang yang mengunjungi makam orang tuanya atau makam orang yang dihormatinya. 

Itulah sebabnya dapat dikatakan bahwa salah paham akibat pergeseran makna dari makna yang sesungguhnya adalah sumber segala konfilk.

Dengan memahami adanya kemungkinan pergeseran makna yang kita tangkap, diharapkan kita tidak mudah membenci atau menyalahkan orang lain.

Semoga bermanfaat



Posting Komentar untuk "SALAH PAHAM"