STRATEGI PANCING
STRATEGI PANCING
Pada suatu hari, pak Direktur masuk ke ruang meeting kami. Kebetulan
di sana ada rekan kami manager teknik & workshop.
Pak presdir bertanya pada rekan manager tersebut, "Rick..
kemarin (beberapa bulan yang lalu) kamu bangun workshop di Pekanbaru dan
Makasar. Ada perkembangan apa sekarang?".
Setelah beberapa saat rekan manager rersebut memberikan jawaban, Pak Direktur
melanjutkan beberapa pertanyaan lagi tentang bagaimana pertumbuhan bisnisnya,
berapa ROI ( return on investment) berdasar hasil yang telah dicapai,
apakah cash generation dari workshop mampu menopang biaya operasi sehari hari,
apa pengaruhnya terhadap penjualan regional maupun nasional,
Pertanyaan pertanyaan pak direktur itu mengingatkan kepada kami, bahwa
pengembangan itu, selain harus menguntungkan, juga harus didukung oleh
kemampuan perusahaan untuk menopangnya.
Jangan sampai pertumbuhan justru membebani perusahaan, apalagi sampai
menumbuhakan HUTANG.
Membangun itu mudah. Mendapatkan keuntungan dari sebuah
pengembangan/ pembangunan, tanpa membebani perusahaan dengan biaya di luar
kemampuannya, itu yang butuh banyak pemikiran. Hanya direktur yang CERDAS yang
mampu melakukannya.
Tanpa keseimbangan antara pertumbuhan dan daya tahan, pengembangan justru
akan membebani perusahaan dengan HUTANG yang menggerogoti keuangan.
Di Benua Afrika, ada beberapa negara yang membiayai pertumbuhan
infrastrukturnya dengan HUTANG LUAR NEGERI.
Karena salah perhitungan, penbangunan pembangunan mereka yang dibiayai oleh
hutang itu, tidak cukup menopang penghasilan negara, dalam membayar kembali
hutang hutangnya.
Akibatnya... Negara mereka mengalami kebangkrutan, dan DIJAJAH SECARA
EKONOMI oleh negara yang memberinya hutang.
Kini Negara Pemberi hutang itu mulai mencari mangsa di kawasan Asia
Tenggara, dan Asia selatan..
Ibarat nelayan yang sedang memancing ikan dengan umpan umpan menarik. Ikan
ikan yang memakannya, akan berakhir di "WAJAN PENGGORENGAN".
Begawan Tung
BegawanTung.Blogspot.com
Posting Komentar untuk "STRATEGI PANCING"