PEMIMPIN DAN MORALITAS
Pemimpin yang "dianggap" tidak bermoral, tidak akan mendapat dukungan rakyat. Walaupun banyak yang "merapat" kepadanya karena berbagai kepentingan, tetapi kepemimpinan yang tidak dikukung rakyat akan rapuh, atau otoriter dan reprsif.
Liu Bei adalah seorang pemimpin yang dikenal sangat bermoral, sehingga mempesona banyak orang orang bertalenta, untuk mengikuti dan mendukungnya. Dalam kisah 3 negara yang kegendaris, beliau adalah salah satu dari pemimpn yang akhirnya menjadi salah satu Raja di 3 negara yang saling berebut kekuasaan.
Beliau pernah melarikan diri dari sergapan musuh besarnya, yaitu Chao CHao, karena Daerah Jiang Zhou daerah tempatnya berlindung menyerah pada kekuasaan Chao Chao. Dia tidak menyadari banyak rakyat Jiang Zhou mengikutinya. Dan dari belakang, pasukan Chao Chao mengejar dengan kecepatan tinggi.
Para jendral menasehatinya agar meninggalkan rakyat yang mengikutinya itu.Tetapi dia menjawab "Yi ren weu ben" yang artinya untuk bisa menguasai negara, harus menguasai hati rakyatnya.
Karena berjalan bersama banyak warga, pasukannya bergerak dengan sangat lambat dan terkejar oleh pasukan Chao Chao. Pasukannya kocar kacir dan dia terpaksa melarikan diri bersama para pengawalnya.
Dalam peristiwa ini dia kehilangan istrinya, sedangkan anaknya berhasil diselamatkan oleh jendralnya yang sangat perkasa, yaitu Zhao Yun.
Dalam hal ini, secara militer dia kalah, tetapi secara moral, kejadian itu membuatnya mendapatkan dukungan rakyat, serta orang orang yang bertalenta, sehingga berhasil membentuk pasukan yang kuat kembali.Hal ini disebabkan karena beliau dianggap sebagai tokoh yang sangat peduli pada rakyat.
Kekuatan Moral adalah kekuatan utama dari Liu Bei. Sebelum peristiwa itu, Liu Biao, Pemimpin Jiang Zhoo berniat menyerahkan kekuasaannya kepada Liu BEi, dengan alasan kedua anaknya, Liu Chong dan Liu Qi tidak cakap, dan dikhawatirkan akat dikalahkan oleh Chao Chao.
Karena alasan moral, dan antara Liu BEi dan Liu Biao konon ada hubungan darah, Liu Bei menolak penyerahan kekuasaan Jiang Zhou kepadanya.
Para penasehat protes, dan berkata bahwa wilayah Jiang Zhou adalah wilayah yang sangat strategis dan menentukan kemenangannya dalam menghadapi Chao chao.
Liu Bei menjawab'"Siapa bilang saya tidak mau menguasai Jiang Zhou?". Moralitas adalah strategi andalanku, dan karena morallah, orang orang mendukungku. Jika kemudian aku dianggap tidak bermoral, maka siapa yang akan mengikuti perjuanganku?"
Dengan memegang teguh moral, Liu Bei yang mula nula adalah tokoh tidak dikenal, menjadi tokoh yang idukung dan dicintai rakyatnya.
Dan akhirnya dengan strategi dari penasehatnya yang hebat yang dikuluki Pooenix Muda, Yaitu Pang Tong, Liu BEi akhirnya bisa menguasai Jiang Zhou tanpa hal hal yang membuatnya dituduh TIDAK BERMORAL.
Karena yang "dianggap" tidak bermoral pasti tidak akan mendapat dukungan rakyat
Begawan Tung
begawantung.blogspot.com
Posting Komentar untuk "PEMIMPIN DAN MORALITAS"