Halaman

    Social Items


Saya akan bercerita, tentang algoritma sugesti. Bagaimana proses sebuah segesti bisa diterima atau tidak oleh bawah sadar seseorang.

Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 2003, dan Busway belum lahir di jakarta. Karena kendaraan saya bermasalah, maka terpaksa hari itu saya harus naik kendaraan umum ketika menemui salah satu clien saya di kawasan BEJ, Jalan Sudirman Jakarta.

Saya pernah bercerita sebelumnya, tetapi hari ini saya ulang kembali cerita saya, untuk menjelaskan bagaimana sebuah saran bisa diterima oleh lawan bicara anda, atau ditolak.

Ketika pulang ke kantor, saya naik bus jurusan Blok M Pulo Gadung. Suasana sepi ketika saya baru naik, tetapi ketika mendekati kantorku di Jalan Juanda Jakarta pusat,  menjadi sangat padat, bahkan banyak penumpang yang berdiri berdesakan.

Itulah sebabnya butuh perjuangan untuk turun dari bus itu. Beberapa orang bergeser untuk memberiku jalan ketika saya mau turun. Tetapi mendekati pintu keluar, ada orang yang "Sengaja" menghalangi jalanku. Saya bergerak ke utara, dia ke utara, saya bergeser ke selatan, dia bergeser ke selatan.

Orangnya berbadan kekar, dan otot ototnya terasa mengganjal dengan keras, untuk menghalangi jalanku. Merasa ditantang, saya langsung menerjang. Si "kekar" terdesak ke belakang, dan akhirnya "menyerah" menberiku jalan.

Merasa menang saya turun dari bus, dan baru menyadari bahwa Hp ku sudah melayang entah ke mana. Pada waktu itu saya merasa sudah meletakkan Hp di dalam, dekat dengan dompet yang kebbetulan berisi banyak uang "titipan" dari bos untuk membeli sebuah suplemen.

Saya lupa, bahwa setelah mengirim pesan "SMS" ke sekretaris di kantor, saya belum mengembalikannya ke tempatnya, jadi masih ada di kantung tas sebelah depan. 

Rupanya komplotan itu sudah mengincarnya sebelumnya, sehingga dibuatlah sebuah "drama", dengan cara mempersulit jalan saya untuk turun dari bus. Pada saat pikiranku "Teralihkan" kepada upaya untuk menyelesaikan masalah ini (saat saya harus menerjang orang yang menghalangi saya), mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk "mencomot" Hp ku dari kantung tas.

Ketika "sang penjaga lalai" pencuri masuk rumah. Itulah yang terjadi...

MENGALIHKAN PIKIRAN SADAR DAN MEMASUKKAN SUGESTI

Demikian pula yang terjadi ketika anda memasukkan sebuah sugesti ke pikiran bawah sadar seseorang. Ada pikiran kritis yang cenderung menolak apa yang anda sarankan. Apalagi yang sifatnya "memerintah". Sedangkan bawah sadar, sifatnya kekanak kanakan, hanya akan melakukan sesuatu yang "diperintahkan".

Nah, ini yang harus anda selesaikan ketika akan memasukkan sugesti ke pikiran orang. Jika anda "memerintahkan" secara langsung, maka itu akan ditolak oleh pikiran sadar. Tetapi jika tidak "memerintah langsung" pikiran bawah sadar, tidak akan menerima dan melaksanakan sugesti anda. Bagaikan pilihan memakan atau tidak, buah simalakama :) 

Itulah sebabnya anda harus menggunakan teknik khusus untuk melakukannya, agar sugesti anda diterima.

Dalam hypnosis "tradisional", untuk memasukkan sugesti kepada clien, hypnoterapis membimbing clien untuk memasuki kondisi "tidur hypnosis, atau yang dikenal dengan Trance.  Dalam kondisi trance, pikiran sadar menjadi "teralihkan" dan pikiran kritis menjadi minimal. 

Itulah sebabnya, dalam kondisi trance ini sebuah sugesti akan dengan mudah "menerobos" masuk ke bawah sadar, dan mempengaruhi bawah sadar clien untuk mempercayai sesuatu, atau melakukan perubahan. Contohnya berubah menjadi "lebih percaya diri", menghilangkan karakter buruk, menghilangkan phobia dll.

Ini hanya "cara sederhana" saja, agar anda memahami proses dasar hypnosis. Yang sesungguhnya terjadi "lebih rumit" lagi. Karena dalam bawah sadar pun ada area kritis. Area kritis ini akan menolak sugesti yang tidak sesuai dengan "nilai nilai" yang sudah ada sebelumnya.

Dalam bawah sadar mungkin terdapat "Part" yang menolak sugesti yang anda berikan. ANda harus menyelesaikan terlebih dahulu, dengan berbagai teknik dan seninya. Dan jumlah "part" yang menentang bisa lebih dari satu atau banyak dan kompleks. Semakin kompleks "area kritis" maka semakin susah untuk memasukkan sugesti.

Contohnya ketika ada orang yang disugesti agar mau melakukan "bom bunuh diri". Tentu sugesti itu akan segera ditolak oleh pikiran kritis yang ada pada bawah sadar. Karena pada dasarnya semua orang itu baik dan tidak mau membunuh dirinya sendiri.Tetapi "pikiran kritis" itu bisa diselesaikan terlebih dahulu agar pikiran kritis itu tidak menolak sugesti. Caranya adalah dengan meyakinkan pikiran kritis itu bahwa "bom bunuh diri itu" adalah sesuatu yang "mulia". Dan ketika itu sudah diselesaikan, maka sugesti bom bunuh diri dapat dengan mudah dilakukan. 

Terlepas dari semua kerumitan itu, pada prinsipnya, untuk memasukkan sugesti ke bawah sadar seseorang, maka anda harus "mengalihkan" pikiran sadarnya, hingga sugesti dapat dengan mudah menerobos dan masuk ke bawah sadar. 

Ya, seperti ketika seorang akan mencuri. Yang dilakukan adalah mengalihkan "penjaganya" dan ketika penjaga "lengah", maka dengan mudah sang pencuri mengambil barang curiannya.

Salah satu cara yang paling konyol dalam mempengaruhi orang lain adalah dengan "hypnosis tradisional". Tetapi ini hanya sesuai jika dilakukan di ruangan therapy atau di"panggung pertunjukan".

Bayangkan saja ketika anda ketemu dengan bos anda, dan ingin minta naik gaji. Kemudian anda membawa sebuah bandul (pendulum) dan mengayun ayunkannya di depan matanya sambil berkata, ..."Tatap mata saya...". hehe...  Bos mu pasti akan segera memanggil satpam untuk mengatasi perbuatan anda .. :)

Salah satu cara yang tepat untuk berkomunikasi dan mempengaruhi lawan bicara anda adalah dengan Conversational Hyopnosis, yang dikembangkan oleh Milton D erickson..

Anda bisa memasukkan ide ke pikiran bawah sadar orang lain, hanya dengan bercakap cakap saja.. 

Saya sering mambahasnya dengan berbagai judul, scroll ke bawah ya..


Handoyoputro, C.Ht, CI

begawantung.blogspot.com












TATAP MATA SAYA....


Saya akan bercerita, tentang algoritma sugesti. Bagaimana proses sebuah segesti bisa diterima atau tidak oleh bawah sadar seseorang.

Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 2003, dan Busway belum lahir di jakarta. Karena kendaraan saya bermasalah, maka terpaksa hari itu saya harus naik kendaraan umum ketika menemui salah satu clien saya di kawasan BEJ, Jalan Sudirman Jakarta.

Saya pernah bercerita sebelumnya, tetapi hari ini saya ulang kembali cerita saya, untuk menjelaskan bagaimana sebuah saran bisa diterima oleh lawan bicara anda, atau ditolak.

Ketika pulang ke kantor, saya naik bus jurusan Blok M Pulo Gadung. Suasana sepi ketika saya baru naik, tetapi ketika mendekati kantorku di Jalan Juanda Jakarta pusat,  menjadi sangat padat, bahkan banyak penumpang yang berdiri berdesakan.

Itulah sebabnya butuh perjuangan untuk turun dari bus itu. Beberapa orang bergeser untuk memberiku jalan ketika saya mau turun. Tetapi mendekati pintu keluar, ada orang yang "Sengaja" menghalangi jalanku. Saya bergerak ke utara, dia ke utara, saya bergeser ke selatan, dia bergeser ke selatan.

Orangnya berbadan kekar, dan otot ototnya terasa mengganjal dengan keras, untuk menghalangi jalanku. Merasa ditantang, saya langsung menerjang. Si "kekar" terdesak ke belakang, dan akhirnya "menyerah" menberiku jalan.

Merasa menang saya turun dari bus, dan baru menyadari bahwa Hp ku sudah melayang entah ke mana. Pada waktu itu saya merasa sudah meletakkan Hp di dalam, dekat dengan dompet yang kebbetulan berisi banyak uang "titipan" dari bos untuk membeli sebuah suplemen.

Saya lupa, bahwa setelah mengirim pesan "SMS" ke sekretaris di kantor, saya belum mengembalikannya ke tempatnya, jadi masih ada di kantung tas sebelah depan. 

Rupanya komplotan itu sudah mengincarnya sebelumnya, sehingga dibuatlah sebuah "drama", dengan cara mempersulit jalan saya untuk turun dari bus. Pada saat pikiranku "Teralihkan" kepada upaya untuk menyelesaikan masalah ini (saat saya harus menerjang orang yang menghalangi saya), mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk "mencomot" Hp ku dari kantung tas.

Ketika "sang penjaga lalai" pencuri masuk rumah. Itulah yang terjadi...

MENGALIHKAN PIKIRAN SADAR DAN MEMASUKKAN SUGESTI

Demikian pula yang terjadi ketika anda memasukkan sebuah sugesti ke pikiran bawah sadar seseorang. Ada pikiran kritis yang cenderung menolak apa yang anda sarankan. Apalagi yang sifatnya "memerintah". Sedangkan bawah sadar, sifatnya kekanak kanakan, hanya akan melakukan sesuatu yang "diperintahkan".

Nah, ini yang harus anda selesaikan ketika akan memasukkan sugesti ke pikiran orang. Jika anda "memerintahkan" secara langsung, maka itu akan ditolak oleh pikiran sadar. Tetapi jika tidak "memerintah langsung" pikiran bawah sadar, tidak akan menerima dan melaksanakan sugesti anda. Bagaikan pilihan memakan atau tidak, buah simalakama :) 

Itulah sebabnya anda harus menggunakan teknik khusus untuk melakukannya, agar sugesti anda diterima.

Dalam hypnosis "tradisional", untuk memasukkan sugesti kepada clien, hypnoterapis membimbing clien untuk memasuki kondisi "tidur hypnosis, atau yang dikenal dengan Trance.  Dalam kondisi trance, pikiran sadar menjadi "teralihkan" dan pikiran kritis menjadi minimal. 

Itulah sebabnya, dalam kondisi trance ini sebuah sugesti akan dengan mudah "menerobos" masuk ke bawah sadar, dan mempengaruhi bawah sadar clien untuk mempercayai sesuatu, atau melakukan perubahan. Contohnya berubah menjadi "lebih percaya diri", menghilangkan karakter buruk, menghilangkan phobia dll.

Ini hanya "cara sederhana" saja, agar anda memahami proses dasar hypnosis. Yang sesungguhnya terjadi "lebih rumit" lagi. Karena dalam bawah sadar pun ada area kritis. Area kritis ini akan menolak sugesti yang tidak sesuai dengan "nilai nilai" yang sudah ada sebelumnya.

Dalam bawah sadar mungkin terdapat "Part" yang menolak sugesti yang anda berikan. ANda harus menyelesaikan terlebih dahulu, dengan berbagai teknik dan seninya. Dan jumlah "part" yang menentang bisa lebih dari satu atau banyak dan kompleks. Semakin kompleks "area kritis" maka semakin susah untuk memasukkan sugesti.

Contohnya ketika ada orang yang disugesti agar mau melakukan "bom bunuh diri". Tentu sugesti itu akan segera ditolak oleh pikiran kritis yang ada pada bawah sadar. Karena pada dasarnya semua orang itu baik dan tidak mau membunuh dirinya sendiri.Tetapi "pikiran kritis" itu bisa diselesaikan terlebih dahulu agar pikiran kritis itu tidak menolak sugesti. Caranya adalah dengan meyakinkan pikiran kritis itu bahwa "bom bunuh diri itu" adalah sesuatu yang "mulia". Dan ketika itu sudah diselesaikan, maka sugesti bom bunuh diri dapat dengan mudah dilakukan. 

Terlepas dari semua kerumitan itu, pada prinsipnya, untuk memasukkan sugesti ke bawah sadar seseorang, maka anda harus "mengalihkan" pikiran sadarnya, hingga sugesti dapat dengan mudah menerobos dan masuk ke bawah sadar. 

Ya, seperti ketika seorang akan mencuri. Yang dilakukan adalah mengalihkan "penjaganya" dan ketika penjaga "lengah", maka dengan mudah sang pencuri mengambil barang curiannya.

Salah satu cara yang paling konyol dalam mempengaruhi orang lain adalah dengan "hypnosis tradisional". Tetapi ini hanya sesuai jika dilakukan di ruangan therapy atau di"panggung pertunjukan".

Bayangkan saja ketika anda ketemu dengan bos anda, dan ingin minta naik gaji. Kemudian anda membawa sebuah bandul (pendulum) dan mengayun ayunkannya di depan matanya sambil berkata, ..."Tatap mata saya...". hehe...  Bos mu pasti akan segera memanggil satpam untuk mengatasi perbuatan anda .. :)

Salah satu cara yang tepat untuk berkomunikasi dan mempengaruhi lawan bicara anda adalah dengan Conversational Hyopnosis, yang dikembangkan oleh Milton D erickson..

Anda bisa memasukkan ide ke pikiran bawah sadar orang lain, hanya dengan bercakap cakap saja.. 

Saya sering mambahasnya dengan berbagai judul, scroll ke bawah ya..


Handoyoputro, C.Ht, CI

begawantung.blogspot.com












Tidak ada komentar