BELAJAR KE GUNUNG WUDANG
MENGATASI KEBOCORAN ENERGI ALA ALIRAN WUDANG
Dalam keilmuan ini, untuk mengatasi
kebocoran, energi diputar melalui sebuah orbit mikro yang ada di dalam system nadi
kita. Energi diputar, naik dari perinimum, naik ke “BAI HUI” (titik cakra
mahkota di kepala), dan turun ke perineum melalui Sternum, pusar dan kembali ke
perineum.
Dalam hal ini, ada beberapa gap yang
harus ditutup, agar energy tidak keluar dari system, dengan menaikkan lidah ke
langit langit, dan membuat “Jembatan energy” agar energy melompati anus dari perineum
ke tulang ekor. Atau dengan duduk gaya lotus, yang bisa mencegah energy keluar
dari anus.
Dalam tradisi leluhur saya, menutup energy
agar tidak keluar dari system, dilakukan dengan menutup “BABAHAN HAWA SANGA”.
Kembali ke orbit mikro gaya perguruan
Butong, orbit mikro yang lewat tulang belakang dikenal sebagai nadi pengatur,
dan harus lewat tuang belakang, tidak lewat daging. Jadi, harus lewat tulang.
Berbeda dengan jalur kundalini yang
harus lewat Sumsumna (Spinal Cord), dan langsung masuk ke otak. Demikian pula
ketika mengolah “ENEGRO SEXUAL’ yang
sangat penting untuk regenerasi sel dan pemeliharaan otak, yaitu dengan melalui
spinal cord yang ada pada tulang belakang,dan memasuki otak. Baru setelah
penuh, dibiarkan menetes ke bawah, lewat lidah, leher, sternum. Dan disimpan di
“Gudang energy” yang ada di Tan tien.
Terus terang, saya merasa rancu
dengan jalur jalur ini, yang pada waktu itu saya kira sama. Ternyata jalur
orbit mikro harus lewat tulang belakang, tulang tengkorak, kemudia melalui
lidah turun ke sternum, baru turun ke pusar,
dan perineum.
NASEHAT DARI MASTER TAO
Pada suatu hari, sekitar tahu 2005, saya bertemu dengan seorang Master TAO,
di Kantornya di Jalan Dewi Sartika Jakarta. Ketika memperlihatkan “ORBIT
MIKROSKOPIS SAYA” beliau langsung
mengkritik. “Orbitmu masih melalui daging, harusnya melalui tulang”.
Sejak saat itu, saya segera
menyadari, bahwa belajar harus melalui guru, tidak otodidak. Karena jika terjadi
kesalahan, maka ada yang mengingattkan..
Demikian pula ketika belajar NLP, yang baru saya pahami “PROTOKOLNYA” setelah belajar dari seorang guru secara regular, bukan baca buku 😊
Terima kasih Pak Khusnul
Begawan Tung
Posting Komentar untuk "BELAJAR KE GUNUNG WUDANG"