PENTINGNYA REKONSILIASI
PENTINGNYA REKONSILIASI
Terkadang dendam membuat kita berpikir tidak rasional dan
menimbulkan banyak kerugian, Mari kita simak cerita berlatar belakan sejarah
Tiogkok kuno di bawah, yang menunjukkan bahwa dendam seringkali membuat kita
bertindak bodoh.
Sebelum masa 3 kerajaan di Tiongkok, (Tahun 220 – 280),
negara Dahan dikuasai oleh konspirasi para kasim. Mereka menguasai akses ke
istana, sehingga memiliki kekuasaan yang besar. Mereka menyalahgunakan
kekuasaan mereka dengan menganggkat dan menurunkan pejabat sesuai kehendak
mereka. Negara mengalami kekacauan.
Hingga pada suatu hari pasukan Dong Zhuo berhasil menumpas
mereka. Tetapi Dong zhuo ternyata seorang diktator yang kejam. Dia bannyak
membunuh lawan lawannya, tidak peduli pada rakyat dan melakukan berbagai
kekejaman. Akibatnya “rakyat” melawan
kediktatoran Dong zhuo.
18 jendral yang “setia”
bergabung dalam pasukan koalisi untuk menjatuhkan Dong zhuo. Tetapi karena
antar faksi pasukan tidak kompak, bahkan saling jegal, Dong zhuo tidak bisa
dikalahkan. Hingga pada suatu saat Wang yun
seorang menteri senior membuat strategi yang akhirnya bisa membunuh Dong Zhuo.
Dia menggunakan putri angkatnya yang cantik untuk mengadu
domba Dong Zhuo dengan Lubu, anak angkat Dong Zhuo. Lubu adalah jendral yang
sangat hebat yang selalu melindungi Dong Zhuo.
Karena merasa ayah angkatnya “merebut” calon istrinya, maka Lu Bu segera
setuju untuk membunuh Dong Zhuo atas perintah Wangyun.
Dong Zhuo dipancing untuk hadir dalam acara pengangkatannya
menjadi “Raja” atas “permintaan” “ibu
suri”, atau ibu dari raja yang “dikuasai” oleh Dong Zhuo. Dan ketika dibacakan
maklumat pengangkatan menjadi raja, yang ada adalah maklumat untuk menghukum
mati Dong Zhuo. Maklumat untuk menghukum mati Dong Zhuo dibacakan oleh Wang Yung
dan segera dieksekusi oleh Lubu.
Dong Zhuo tewas di tangan Lubu, dan tahta dikembalikan pada
raja. Tetapi karena raja masih sangat
muda, maka kekuasaannya diwalikan kepada Wang Zun.
Tindakan yang pertama kali dilakukan oleh kerajaan setelah
sang Raja kembali menguasai tahtanya adalah melakukan rekonsiliasi. Tentara
kerajaan, Xiliang, yang sebelumnya mendukung Dong Zhuo, dipanggil untuk
menyerah dan bergabung menjadi tentara kerajaan. Kecuali pasukan LI GO DUA yang dipimpin oleh
Li Jue dan Guo Fan.
Pasukan Li go dua dianggap Wang Yun sebagai penjahat yang
sangat kejam, ketika mendukung Dong Zhuo. Li Go Dua bermaksud menyerah dan bergabung menjadi tentara
kerajaan. Karena ditolak, maka tidak ada
jalan lain baginya kecuali menyerang kerajaan. Karena jika bubar dan kembali ke
desa, mereka pasti akan dibunuh.
Li Go Dua memiliki
200 ribu pasukan yang sangat kuat dan terlatih. Di bawah pimpinan Li Jue dan
Guo Fan mereka menyerang kerajaan. Mereka berhasil menghancurkan benteng dan
segera pasukan dalam kota menyerah. Kerajaan dikuasai oleh Li Jue dan Guo fan.
Kemudian terjadilah pemberontakan di mana mana,,, hingga
terjadilah peperangan silih berganti selama 60 tahun (tahun 220 – 280). Masa
itu dikenal sebagai Zaman 3 kerajaan.
Masa damai yang diharapkan setelah terbunuhnya Dong Zhuo
tidak terwujud, hanya karena pasukan Li Go Dua menyerang kerajaan dan
mendudukinya. Mereka menyerang karena ditolak untuk bergabung dengan tentara
kerajaan dan diserang. Andaikata niat rekonsiliasi mereka diterima, mungkin
kerajaan akan menjadi lebih kuat dan pemberontakan tidak akan terjadi.
Terkadang dendam dan
kebencian menghalangi kita untuk melakukan rekonsiliasi. Menolak untuk bekerja
sama dengan orang yang kita benci karena dendam, sehingga justru kehilangan
banyak kesempatan. Dan menimbulkan banyak kerugian.
Begawan Tung
Begawantung.blogspot.com
Posting Komentar untuk "PENTINGNYA REKONSILIASI"