MENGALAHKAN LAWAN YANG LEBIH KUAT
MENGALAHKAN LAWAN YANG LEBIH KUAT
Pernahkah
anda beryanya Tanya, mengapa Thailand yang secara sumberdaya lahan, kalah
dengan Negara kita, bisa unggul di bidang pertanian? Sedangkan Negeri kita yang
lebih subur dan luas justru terpaksa menjadi pengimport pada sebagian kebutuhan
pangannya?
Di dunia
strategi perang, dikenal sebuah strategi yang sangat ampuh, yaitu strategi
GRAVITASI. Strategi ini mengutamakan
kekuatan dalam menggempur musuh. Jaman dahulu, untuk menggempur pasukan lawan,
maka dibutuhkan pasukan dengan jumlah 5 kali lipat umyik memastikan kemenangan. Dan pasukan yang lebih besar, dipastikan akan
melibas pasukan yang lebih kecil.
Tetapi para
pakar strategi tahu dengan pasti, bahwa pasukan kecl pun bisa mengalahkan
pasukan besar. Caranya?
- Seranglah daerah yang tidak dipertahankan musuh.
- Serang di mana musuh lengah.
- Ajak musuh bertempur di tempat anda kuasai, sedangkan musuh tidak menguasainya.
Itu semua
orang juga tahu, hehe… Tetapi bukan
masalah tahu dan tidak tahu, yang membuat pasukan kecil bisa mengalahkan
pasukan besar. Tetapi kesadaran untuk memahami strateginya, dan menggunakannya
pada waktu yang tepat, adalah hal yang
sangat menentukan.
Untuk
memahami maksud saya, mari kita lihat strategi berbagai Negara dalam memenangkan “PERTEMPURAN EKONOMI”
dengan cara mengalahkan raksasa industry yang tak terklahkan pada waktu itu.
Ketika saya
kecil, sekitar tahun 70’an, bapak saya
sekaku memuji produk RRT (China) dan mengatakan bahwa produk Jepang seperti
kaleng yang mudah “ringsek” ketika mendapat benturan. Tetapi ,kini Jepang
justru dianggap sebagai nagara dengan teknologi yang luar biasa, bahkan bisa
mengalahkan hegemoni industry Eropa, bahkan mengalahkan Amerika serikat di
kandangnya senmdiri. Sedangkan China kini dianggap sebagai Negara yang
memproduksi barang barang mudah berkualitas rendah.
Apa yang
terjadi?
Ketika
memulai idustri otomotif, Jepang tahu bahwa dia akan berhadapan dengan Industri
Mobil Eropa dan Amerika. Mereka tentu tidak akan membiarkan Jepang tumbuh
industrinya dan mengalahkan mereka. Jepang tahu bahwa jika dia “bersaing” secara
langsung dengan produk produk Eropa – USA, dengan mudah pasti dia akan
dikalahkan.
Itulah
sebabnya Jepang memulai inistrinya dengan mobil berkualitas “rendah”. Jika
mobil Eopa-USA rata rata besar, maka Jepang memproduksi mobil yang lebih kecil.
Jika Mobil Eropa – USA mengguakan bahan yang kuat dan berkualitas, Je[ang
megnggunakan bahan yang lebih ringan dan lebih murah.
Dalam hal ini, Jepang memilih untuk membuat mobil
kecil dan berkualitas rendah. Akibatnya musuh musuh mereka tidak melihat industry
Jepang sebagao “ancaman”. Karena produk jepang dianggap mengambil
“ceruk” yang berbeda dengan pasar mereka. Dalam hal ini, Jepang “menyerang” wilayah indusrti yang tidak
dipertahankan oleh musuh musuh mereka.
Dengan
harga mobil yang lebih murah, Jepang
mulai menyerang pasar Asia. Dan karena tidak mendapatkan perlawanan, maka
dengan mudah Jepang segera menguasai pasar Asia dan mendapatkan keuntungan yang
besar.
Dalam dunia
stretegi dikenal sebuah pemahaman bahwa “KEMENANGAN KEMENANGAN KECIL YANG
DIAKUMULASI BISA BERUBAH MENJADI KEMENAGAN BESAR”. Setelah menguasai pasar eropa
dan mennghasilkan Modal yang kuat, maka Jepang mulai melakukan “Research &
Development” yang kemudian membuat mobil mobil dengan teknologi yang lebih
unggul dibanding lawan lawannya.
Dengan
keunggulan modal karena tel;ah menguasai pasar, dan keunggulan teknologi yang
tidak tersaingi, jepang mulai melakukan Ekspansi ke Eropa dan USA. KIni mobil
produk Jepang mampu mengalahkan pasar mobil Produk USA di pasar USA Sendiri.
CONTOH
KOREA
Strategi Jepang dalam menguasai pasar Industri Mobil
dunia, kemudia ditiru oleh Korea. Mereka memulainya dari industry Elektronik.
Mengetahui kekuatan industri elektronok jepang dan Amerika yang jauh lebih
unggul, Korea tidak langsung “melawan mereka” secara frontal. Mula mula mereka meyerang wilayah “Asia
selatan dan Asia Tenggara”, terutama pada Negara Negara “miskin” pada waktu
itu.
Korea tidak
memproduksi produk berteknologi tinggi. Dia justru memproduksi televise hitam
putih, dan produk elektronik sederhana lainnya. Karena menyerang “Ceruk” bisnis
yang tidak dipertahankan musuh musuh mereka. Tentu saja mereka tidak
mendapatkan perlawanan dari Indistri Jepang dan Amerika, karena memasujki
wilayah yang tidak “dilirik” oleh lawan lawannya.
Akibatnya Korea
menguasai pasar Asia selatan-tenggara untuk produk elektronik sederhana. Dan
karena kemenangannya itu mereka menjadi semakin kuat, melakukan “research &
Development” dan mulai menyerang pasar Asia, Eropa bahkan Amerika serikat.
Kini Korea
termasuk salah satu produsen barang barang elektronik yang disegani di dunia.
Siapa yang tidak kenal dengan SAMSUNG dengan smartphone nya?
CONTOH
CHINA
China memiliki
sumberdaya manusia yang “lebih murah” dibanding dengan Negara manapun di dunia.
Selain itu, China juga memiliki sumberdaya alam yang melimpah. Akibatnmya China
bisa memproduksi barang dengan harga yang jauh lebih murah dibanding produksi
manapun di dunia. Dengan menjual produk super murah. Industri China terus
menguat hingga sulit untuk dikalahkan.
Kini, China
sudah menjadi salah satu super power ekonomi dunia. Bahkan sudah berani
berhadap hadapan dengan Amerika Serikat.
BAGAIMANA
DENGAN INDONESIA
Indonesia
pernah memasuki Industri yang bergengsi di dunia, yaitu industry Pesawat Terbang Produknya, CN 235 adalah produk yang
terbaik di kelasnya. Sayang industri pesawat terbang Indonesia, tidak bisa mendapatkan “pasar” yang memadai di dunia. Hal
ini tentu saja tidak terlepas dari “perlawanan” oleh Industri Pesawat terbang
lain yang sudah mapan dan memikiki kekuatan penawaran yang jauh lebih hebat.
Menurut
saya, kita harus mengembangkan industry yang “Tidak terkalahkan” di dunia. APa
itu?
Industri
pertanian dan perikanan laut. Dengan tanah yang subur dan cuaca tropis yang
mendukung, pertanian di Indonesia akan menjadi yang tidak terkalahkan di dunia
jika dikembangkan dengan baik. Dengan pantai terpanjang di dunia, industry
perikanan laut indonseia akan sulit untuk disaingi oleh Negara lain.
Posting Komentar untuk "MENGALAHKAN LAWAN YANG LEBIH KUAT"